BUMN, setahu banyak orang awam adalah badan yang ditugasi negara untuk melaksanakan sebuah misi. Hanya sekarang teriaknnya banyak yang rugi, tidak effisien, pelayanannya buruk, vested intrest pihak ketiga sangat kuat termasuk partai politik begitu juga dalam mengambil keputusan juga sering diintervensi pihak yang punya keterkaitan dengan penguasa. Pantas saja akibat milik negara yang orangnya dianggap tidak ada maka menjadi kurang optimal manfaatnya bahkan seringkali tidak sesuai harapan.
KEJAHATAN ITU JUGA PENINDASAN.
Bagaimana kalau dijual?. Ternyata jika tidak hati hati bukan hanya semakin merugikan negara dan rakyat saja karena malahan oleh pihak yang membelinya bisa dijadikan pisau yang ditusukan kepada pemilik kedaulatan negeri ini. Hanya itu semoga saja persepsi yang terjadi pada fase sebelumnya. Sekarang kelihatannya BUMN, diberi kesempatan agar karyawannya punya saham tinggal bagaimana nanti karyawan yang pensiun dan meninggal apa menjadi milik keluarganya atau bagaimana?. Bagaimana dengan karyawan baru juga setelah beberapa tahun berhak punya saham?. Lalu bagaimana jika rugi apakah mereka harus nyetor modal atau kalau mau berinvestasi sehingga jangan sampai juga nilai sahamnya semakin kecil dan bisa dinafikan walau juga jangan akibat punya saham sehingga bisa seperti supir bis ugal ugalan. Kalau BUMD, Koperasi, Swasta dan asing sebagai pihak yang terakhir ditawari semoga saja membuat prinsip kehatihatian semakin berjalan dan juga jangan hanya digoreng para Investor jangka pendek yang habis itu BUMNnya ambruk dan malahan harus menyediakan dana Buy Back yang lebih besar dari jumlah dana yang diraih ke Bursa saham. Ujungnya BUMN/D tetap menjadi sapi perahan.
Kesungguhan pemerintah dan pak Sofian Djalilnya pantas didukung dalam rangka menggerakan asset yang Rp.1500 Triliun ini, anda bayangkan saja akibat BUMN/D ada diberbagai tempat di berbagai penjuru negeri dan rata rata secara asset jauh lebih kuat dan besar dari UKM sehingga ketika BUMN/D semakin solid maka bukan hanya akan membawa keuntungan untuk keuangan negara saja tetapi juga sangat dimungkinkan menjadi generator perekonomian didaerah daerah yang menjadi lokomotive kemajuan daerahnya. Dan kedepan sangat mungkin diperlukan BUMN yang diberi tugas spesifik pemasaran dan promosi. Apakah itu didalam negeri atau keluar negeri. Bisa saja latihannya didalam negeri untuk beberapa kota tetapi yang paling penting adalah ke luar negeri. Saat ini Departemen luar negeri sudah punya wakil menluarnegeri. Sudah saatnya seluruh aparatur jajaran Deplu itu bukan hanya menjadi amtenar yang seakan akan mewakili pemerintah Indonesia tetapi hanya kerja mewakili saja, tanpa kontribusi yang nyata terhadap kemajuan bangsa. Beberapa duta besar termasuk salim siad, patut dipuji dalam rangka meningkatkan perdagangan dan memperkenalkan Indonesia begitu juga duta besar Indonesia untuk Polandia. BUMN, Departemen Tenaga kerja, Perdagangan dan perindustrian harus sering ngopi bareng dan jalan bareng. Kalaulah anggaran belanja Indonesia sekarang sudah Rp.1000. Trliun coba tengok berapa dari hasil devisa luar negeri?. Kalau Cuma dari pajak ini namanya tidak ada bedanya dengan VOC. Jika hanya Pajak, Migas dan Hutang luar negeri dan dalam negeri juga tidak ada bedanya dengan Rezim orde baru. Apalagi jika cukup banyak dari TKI dan TKW low skill ini mah sama dengan zaman Jepang yaitu romusha Cuma sekarang dapat gaji sedikit dan kalau diperkosa masih bisa punya kesempatan mengadu walaupun yang pulang bawa bayi bayi itu dari luar negeri banyak juga kita bisanya Cuma prihatin dan berjanji mengusahakan lebih baik. Artinya anggota masyarakat belum bener bener terlindungi. Belum lagi yang digorok lehernya. Dan ini tantangan kita semua bahwa negara harus mampu melindungi warganegaranya..
Jika pejabat negara malahan menikmati fasilitas negara apalagi pejabat yang diluar negeri pake susah menerima keluhan masyarakat Indonesia yang merantau lebih baik pesona non gratakan atau dipulangkan saja. Jadi pejabat Deplu pengen dilayani dan mempunyai previllage lebih dan nikmati hidup diluar negeri Bukan hanya tidak ada gunanya tetapi selain tidak peka mereka ini tidak punya rasa malu sudah dibayari negera tetapi berperilaku seperti neneknya saja yang membayari hidupnya diluar negeri. Pejabat Departemen luar negeri harus mampu menjadi Diplomat, saudagar dan pelindung warga Indonesia di wilayahnya ini termasuk penugasan sampai konjen dan atase atasenya. Kelewatan benar jika dalam tugasnya malahan mengutip atau pura pura menjadi sultan sehingga malahan berperilaku seperti bangsawan yang asalnya dari udik.
KELUAR DARI KEMELUT PENINDASAN
Pelajaran kemal nath seorang menteri di India bahkan Perdana menterinya dalam mendukung Mittal untuk menjadi raja baja di dunia perlu dicontoh oleh seluruh pejabat Indonesia. Jika lebih hebat lagi seperti pejabat USA yang berani mengobrak abrik berbagai belahan dunia apakah di Amerika latin, jajrah arab dan Asia termasuk pecahan Uni Soviet dalam rangka melindungi kepentingan nasionalnya. Walaupun gaya termasuk tata cara USA tidak diperkenankan oleh konstitusi Indonesia, hanya kalau pejabat negara malahan membawa bencana untuk negara, bangsa dan rakyatnya, sungguh kelewatan. Dan khusus Indonesia nilai mata uang saja yang dari tahun 50an sampai sekarang tinggal 1/200.000 kalinya padahal Thailand Cuma merosot 1/2nya apa ini belum membuktikan bahwa Indonesia sedang digiring supaya murah sekali dibeli termasuk seisi isinya. Masih bisa berdiri dengan kepala tegakah semua pengelola keuangan negara ini. Tolong jelaskan apa yang kalian banggakan selain telah memperosokan negeri indonesia kedalam lubang yang dalam. Sekarang jangan ribut nilai rupiah turun sehingga cadangan keuangan negara di BI yang Rp.120 Triliun akan dipakai juga main Valas. Pada tahun 1998 s/d 2000 berapa triliun uang hilang dan tetap saja rupiah tidak menguat menjadi Rp.2000 / 1 dollarnya. Dan anehnya jika dollar melemah maka rupiah ikut melemah tetapi dollar menguat Rupiah tetap melemah. Sekarang akibat satu kasus keuangan di USA mereka kehilangan uang sampai Rp.5000 triliun tetapi mengapa rupiah ikut melemah kenapa tidak seperti Dollar Australia yang menguat terhadap Dollar?. Apapun alasannya dipersepsikan ini bukan soal ketidakmampuan tetapi lebih karena Ya , begitulah.
Wakil Presiden Bilang kondisi saat ini adalah paling aman, baru dibilang begitu di pamulang 6 orang tenggelam akibat tawuran, Brankas BNI di Bandara di bobol maling dan berbagai kejahatan marak terjadi, apalagi ketika BBM harganya dinaikan. Dan aneh juga dibilang aman jika di Freeport juga terdengar rentetan dan ledakan. Pejabat jangan kampanye ketika tugas negara dan harus belajar bahwa akibat ucapannya seringkali rakyat yang jadi korban.
Sudah seharusnya ketika rakyat datang kepadanya seluruh pejabat Indonesia termasuk anggota DPR mampu memberikan solusinya. Apapun itu. Janganlah setiap rakyat datang Cuma diberikan alasan sibuklah dan lain lain. Indikatornya Cuma satu hal ketika rakyat Indonesia sudah mengatakan bahwa sekarang pejabat Indonesia sudah berubah sehingga memfasilitasi rakyatnya bukan meminta fasilitas dari rakyatnya. Pelajaran kekacauan di dunia politik jangan lagi terulang di dunia pendidikan karena anggaran belanja negara 20% adalah anggaran pendidikan. Jangan guru guru tiba tiba menjadi amtenar dan banyak ditangkapi karena korupsi dan menjadi sibuk seminar ke jakarta untuk membuang anggaran atau sebaliknya. Sejahtera itu penting tetapi jangan berubah perilaku dan kelakuan.
Hanya tidak ada gunanya jika Cuma saling menyalahkan. Dan marilah kita sadari bahwa semua kelakuan yang pada akhirnya hanya memperkaya diri sendiri padahal tugasnya Cuma sebagai pejabat negara dimana negaranya saja apalagi rakyatnya tidak kaya kaya malahan sebagian besar sengasara itu perbuatan yang menindas dan zalim. Oleh karenanya sekarang marilah kita gunakan karunia yang mahakuasa berupa kepintaran, kebijaksanaan dan networking serta keahlian dan pengalaman bersama ini supaya Indonesia segera keluar dari ketertindasan ini.
Sudah saatnya bangsa ini mengoptimalkan. BUMN/BUMD, Perdagangan, Perindustrian, Deplu dan Keuangan sehingga UKM dan koperasi serta usaha swasta lainnya terfasilitasi supaya bisa laku berjualan serta mengalirnya jutaan tenaga kerja ahli keberbagai belahan dunia. Disisi lainnya wisatawan dan dan barang barang yang dibutuhkan bangsa dan negara ini datang dengan harga yang wajar. Jangan lagi lah Cuma mengandalkan dari mengutip pajak apalagi dengan negoisasi supaya dapat pungutan demi memperkaya kehidupan pribadi atau menegakan hukum dalam memberantas korupsi dengan cara tebang pilih saja karena demi kepentingan citra dan politik. Ini semua sudah kuno dan merusak negara , bangsa dan rakyat. Alasannya karena korupsinya tetap berjalan dimana mana dan rakyat tetap saja tidak merasakan hasil dari pemberantasan korupsinya orang mau berinvestasi juga susah begitu juga mendapatkan projek dan APBN Cuma dipakai untuk menjaga pendukung agar tetap kompak mendukung serta kalau mungkin memilih lagi. Apakah semua ini nyata dan kalau begitu juga tidak usah saling menyalahkan lagi. Kita perbaiki saja.
Kita sudah harus merasa muak melihat penidasan termasuk pedagang yang meracuni anggota masyarakat sehingga 20 juta orang sakit kanker belum lagi yang udara dan airnya terkena limbah sehingga tercemar. Ini semua sangat kejam. Kita harus tidak bisa menerima jika melihat pejabat negara termasuk anggota DPR dan lembaga tinggi negara yang mengumbar senyuman seakan akan kondisi negara indonesia sudah menjadi lebih baik karenanya. Mereka harusnya jarang tidur karena berjuang dan berdoa supaya tuhan menghentikan cobaan kepadanya dan bangsa Indonesia serta tidak galak kepada rakyat , tidak berani ombral janji tetapi sangat santun dan melaksanakan tugasnya apakah membuat keputusan atau solusi yang ujungnya kehidupan rakyat , negara dan bangsa lebih baik. Saya juga tidak menganjurkan para pejabat membagikan uang kemanapun kecuali memodali usaha dan mensekolahkan yang tidak mampu serta bantuan darurat.
Lebih baik bea siswa didorong untuk didapatkan anak anak pintar sehingga anak anak semakin berkualitas, usaha kecil didorong supaya bisa berkembang, usaha besar di dorong bisa terbang menjadi elang keseluruh dunia dan menghasilkan devisa. kalau menjadi USA kita tidak boleh karena konstitusi maksudnya bangsa Indonesia tidak boleh menjajah bangsa manapun, segeralah belajar seperti india yang pemerintahannya jelas mendukung warga negaranya. Atau masa menjadi Singapura saja tidak bisa padahal Indonesia mampu membuat 100 Singapura dan 10 malaysia tetapi karena bangsa Indonesia didesain bukan menjadi bangsa yang imperialis dan kolonial maka lebih baik kita bersahabat dengan seluruh tetangga. Kalau perlu Batam rempang galam dan Bintan menjadi ¾ pertumbuhan Singapura karena tanah dan sumber daya di Singapura sudah terbatas. Kalimantan menjadi mitra yang baik baik bagi Malaysia dan Brunei. Sulawesi sampai Nunukan menjadi kawan dagang bangsa Philipina dan Papua menjadi Lokomotive pembangunan kawasan pasifik serta mitra Timor Timur. NTT dan NTB termasuk Bali menjadi mitra dagang Australia, sampai kalau perlu pemetik anggur di Australia dari NTT dan NTB tetapi wisatawan Australia selalu berlibur ke Lombok dan Bali..
Indonesia sebagai pusat kekuatan Asean. Menjadi mitra dagang China, India dan Rusia juga Jepang diutara sedang dari selatan menarik Australia dan Selandia baru. New asian emerging Forces. Saat ini yang paling siap dari elemen masyarakat adalah seniman terutama pemusik dan tenaga kerja tingkat rendah dan menengah. Kembali lagi sebelum nasib kita ditentukan orang lain lebih baik kita bersiap siap dan mewujudkannya. Terrlalu banyak kesempatan yang dibuang percuma , terlalu lama buang waktu hanya untuk berdebat mana yang paling benar padahal sampai saat ini tidak ada kesepakan kenapa bangsa Indonesia masih belum mencapai cita citanya dan ujungnya juga Cuma korupsi gila gilaan di DPR dan aparatur negara juga dimana mana. Oleh karenanya dari pada buang waktu lagi sampai 2009 Cuma perhatikan janji janji kampanye bahwa sayalah yang paling baik dan bermanfaat. Lebih baik tuntut mereka berbuat baik dalam satu tahun ini atau tidak dipilih lagi.
Dalam 3 tahun awal pemerintahan Sby-JK, bencana datang tidak henti hentinya dan sudah banyak sekali yang menjadi korban. Terlalu banyak yang mengatakan bahwa itu peringatan atau sebagian bahkan mengatakan semuanya itu Azab. Saya tidak tahu persis mana yang paling benar, hanya jika melihat ternyata 20 juta orang kanker dan merebaknya penjualan makanan yang diracuni karena supaya tahan lama selain penjualan makanan yang kadaluarsa maka kejahatan terhadap masyarakat ini ternyata juga dilakukan orang biasa dan sebaliknya pada tingkatan Elitenya, kejahatan pembuatan pemerintahan seperti Penjualan LNG Tangguh ke China dan kebijakan di bidang Migas ternyata juga tidak menguntungkan bangsa Indonesia juga kebijakan terhadap BLBI, yang dikatakan tidak ada mengandung unsur kejahatan padahal dampaknya sangat merusak bangsa Indonesia termasuk penerapan kebijakan IMF di Indonesia dalam menjuali asset asset negara dan kebijakan ekonomi lainnya. Belum lagi tindakan kejahatan korupsi yang ternyata bukan hanya disatu lembaga tetapi mulai Pemerintahan daerah, bank Indonesia, Dewan perwakilan Rakyat dan Daerah juga ternyata korupsi juga. Serta kuat diindikasikan bahwa DPR membuat berbagai UU yang dialiri dana dana asing sehngga hasil UU itu menguntungkan yang memberi dana. Dengan contoh sederhana ini maka boleh dikatakan yang berperilaku menindas bukan lagi hanya para pejabat tingginya tetapi juga masyarakat dan juga bukan hanya di jakarta tetapi sudah menyebar ke mana mana. Ini semua membuat saya takut kita memang akan di azab jika tidak segera menghentikan kejahatan kejahatan ini.
Berdasarkan pengalaman masa lalu jika sebuah bangsa sudah rusak maka akan digantikan bangsa yang Baru. Bangsa Samud dan Ad adalah contoh bangsa yang dilenyapkan secara nyata oleh pemilik alam. Romawi dihancurkan secara bertahap. Hitler dan Musolini dihukum karena perbuatannya. Apakah kejadian selama beberapa tahun terakhir ini juga merupakan hukuman kepada kita semua akibat lalai tidak menegakan kebenaran dimuka bumi ini. Begitu juga apakah bangsa Amerika juga sekarang sedang dihukum Tuhan karena selalu membuat kekacauan diberbagai belahan dunia sehingga katakanlah Topan itu hanya sebagian kecil dari bencana yang sebenarnya sedang dan akan datang kepadanya?..
Penindasan penindasan ini telah berakar terlalu dalam pada kebudayaan dan kehidupan umat manusia sehari hari sehingga semakin banyak yang tidak merasa bahwa mereka sebenarnya sedang ditindas yang mereka tahu rasanya hidup tetap saja dalam kesulitan dan semakin hari semakin sulit. Coba bagaimana ada harapannya kalau pejabat dan anggota legistative nya korup dan para calon anggota legistatornya pada 2009 Cuma pengangguran yang masuk bursa kerja biasa saja tidak diterima. Sekarang malahan ingin mewakili rakyat? Bagaimana bisa kalau mengurus diri sendiri saja tidak bisa bagaimana mengurus rakyat. Mentang mentang dikenal menjadi Artis lalu pengen juga menjadi anggota legistative kalau sudah diberi anugerah bisa menghibur teruslah menghibur jangan tergiur ketempat yang lain. Rano karno atau Dede Yusuf butuh waktu lama pengabdian sebelum menjadi seorang yang diberi amanah. Dedy mizwar, Slamet Rahardjo, Erros Djarot, Dyah Pitaloka, WS Rendra sangat pantas menjadi anggota legistative karena pengabdiannya baik dan sikapnya jelas. Khusus Keukeu, ia ikutan punya peran di perubahan 1998. yang lain tidak jelas?
Tidak banyak yang seperti anjelina sondakh dan marisa haque yang bisa berubah karena ulet berusaha lalu yang lainnya bagaimana. Sungguh parah situasinya belum di partai membuka kesempatan cari celah sehingga pejabat partai di ranting pada saat ini, Cuma minta zakat, sedekah dan urusan baju koko lebaranpun jadi pembicaraan caleg? Lain dan hebat jika menjadi anggota partai bisa membuat spanduk, baner dan semua keperluan kampanye di UKM indonesia tidak dengan mengimpornya dari China, ini hebat dan bisa menghasilkan uang. Jika kondisi politik seperti sekarang semua ini kesalahan para orang baik, pintar dan bijaksana karena tidak masuk dunia poltik sehingga dunia politik Indonesia masih begitu kualitasnya.
Jika memang begini kelihatannya penindasan yang terjadi belum akan berakhir segera, kecuali atas usaha keras segenap anak bangsa dan Petunjuk dari Yang Maha Kuasa. Walaupun begitu kita tetap harus bersyukur karena masih diberi kesempatan berbuat dan berusaha untuk memperbaiki. Hanya untuk para pemimpin negeri ini sikapnya harus Jelas dan nyata memperbaiki negeri. Apakah mau belajar kepada pemimpin pemimpin Amerika latin yeng membebaskan penindasannya dari berbagai komparador, atau belajar kepada pemimpin India dan China juga pemimpin Jepang yang tidak sulit mengundurkan diri kalau gagal. Sisi lainnya adalah kepemimpinan high Profile seperti Bush yang lagi kena banyak masalah atau Kevin Ruud, yang santun tapi jelas membela rakyatnya. Soalnya kalau disebutkan pemimpin pendahulu Indonesia nanti malahan pro kontra.
No comments:
Post a Comment