Sunday, May 15, 2011

DPR ( DEWAN PENGHIANAT RAKYAT )

Rencana pembangunan gedung DPR yg baru yang akan menelan biaya sekitar Rp 1,8 triliun, banyak ditentang oleh masyarakat dan sebagian anggota DPR ada yg berbalik arah, tapi ketua DPR marzuki alie dan beberapa lainnya tetap ngotot bersikeras, lebih dari itu ketua DPR juga mengatakan Rakyat tidak perlu diajak bicara menyangkut proyek tersebut karena mereka tidak paham, ini cuma orang2 elite yg bisa membahas ini (inilah.com 5/4/2010)

Luas Ruangan gedung ini direncanakan 111 meter persegi dg total biaya setiap ruangan menelan Rp 800juta, belum termasuk mebel dan laptop (detiknews.com 5/4/2010) Lebih dari itu gedung juga dilengkapi dg kolam renang dan spa layaknya hotel berkelas.

Hal diatas bukan hal pertama dari dewan yang menghambur2kan miliaran uang rakyat, seperti Pelantikan anggota dewan 2009-2014 menelan biaya sekitar 11 milyar hanya untuk acara 2 jam saja (metro tv 7/9/2009) bahkan menyebutkan biaya pembuatan pin anggota DPR saja mencapai 5 juta perorang, lebih dari itu Setjen DPR saat itu menganggarkan Rp 26 milyar atau sekitar 46,5 juta per anggota DPR untuk biaya pindah tugas (tiket keluarga dan biaya pengepakan dari yg luar jakarta) (kompas.com 9/9/2009)
Belum lagi anggaran biaya anggota DPR untuk jalan2 keluar negeri yg memakai istilah studi banding seperti ke Amerika, Yunani, Afrika selatan dan sejumlah negara di eropa yg setiap anggota dewan dapat uang saku sebesar Rp 20-28 juta dan uang representasi US$ 2.000. Koalisi masyarakat memperkirakan dana studi banding DPR RI mencapai 162,94 milyar di tahun 2010 (bisnis.com 16/9/2010) Menurut Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) anggaran pelesiran anggota DPR membengkak 3-4 triliun setiap tahun, tahun 2010 anggaran pelesiran 16,2 triliun membengkak menjadi 19,5 triliun, tahun 2011 anggaran yg direncanakan 20,9 triliun membengkak menjadi 24,5 triliun(republika,17/1/2011) sesuatu jumlah yg fantastik untuk bersenang-senang. Jumlah anggaran perjalanan diatas jauh lebih besar dari jumlah anggaran Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) 2011 yang hanya Rp 5,6 triliun.

Juga disisi lain untuk menutupi anggaran tsb, pemerintah justru memangkas belanja fungsi kesehatan dari 19,8 triliun menjadi 13,2 triliun di APBN 2011, anggaran untuk menanggulangi gizi buruk BALITA hanya Rp 109,5 milyar, padahal dari data di indonesia terdapat sekitar 2,2 juta balita yg mengalami gizi buruk, artinya hanya dialokasikan sekitar Rp 50 ribuan/balita/tahun atau sekitar Rp 4000/balita/bulan.
Disamping itu diketahui pada akhir 2010 tercatat 31,02 juta jiwa penduduk miskin di negeri ini, dan DPR bersama pemerintah berencana lagi menaikan harga BBM dg dalih untuk menghemat anggaran, yang ujung2nya akan menaikan harga barang2 dan menambah jumlah kemiskinan di negeri ini..!
Kasus diatas hanyalah secuil contoh betapa DPR lebih peduli terhadap dirinya sendiri ketimbang terhadap rakyat yg diwakilinya, kapan mereka peduli thd kehidupan puluhan juta rakyat miskin dinegeri ini ???????

Pertanyaannya : Pedulikah DPR terhadap semua ini yg notabene sangat terkait dg kepentingan rakyat ?

Jawabannya : TIDAK !!!! DPR Justru tampak abai kalau menyangkut kepentingan rakyat dan sebaliknya sangat peduli kalau menyangkut kepentingan dirinya sendiri.

No comments: