Sunday, May 15, 2011

Katakan TIDAK,,!!! Pada Radikalisme Agama


Para pakar sosial kemasyarakatan lagi giat-giatnya menelusuri cikal bakal Radikalisme agama yang mulai marak serius di negri ‘santun’ ini.pakar-pakar berlomba membuat formula efektif untuk menekan tindakan yang berharga mahal akibat gerakan radikalisme agama, baik pemaksaan kehendak, perusakan maupun bom bunuh diri yang telah memakan korban begitu banyak bukan hanya nyawa tapi psikis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Para Agamawan,baik Ulama,Ustadz,Pendidik,Dai,Pencerah,Motivator,konseling plus Kiyayi-Kiyayi Kampung mencoba dari sudut adab agama khsusunya islam kembali meluruskan secara perlahan benang basah Islam sebagai Agama Rahmatan Lil Alamin,Agama penyejuk yang kusut akibat berbagai teror dan bom yang mengatas namakan Islam.bahkan Para Agamawan kembali membuka ulang kurkulum pendidikan yang selama ini berjalan,dalam berbagai teksnya untuk menterjemahkan tafisr-tafsirnya, para Agamawan terbangun dari lelapnya tidur di menara gading atau terbangun dari hanyutnya dunia politik kekuasaan yang membangkitkan libido.
Para pendidik yang terjebak di atas meja dan memandang dunia dari sudut ‘tidak membumi’atau Teoritis kembali merumuskan dan membumikan ide serta gagasanya tentang masyarakat yang sehat,kritis dan peduli.masyarakat yang teguh dan tegar melawan tipu muslihat ‘terorisme’.para pendidik turun gunung dan malu ‘beronani pemikiran’ di menara gading.
Para pengusaha yang menjaga jarak dengan lingkungan dan rakyat,mulai gundah dengan dampak yang sangat besar akibat prilaku ‘terorisme’ terhadap kelangsungan bisnisnya,para pengusaha mulai melihat bagaimana faktor kemiskinan,ketidak adilan,ketidak pedulian terhadap lingkungan bermuara pada mereka juga,seperti yang di ungkapkan oleh pentolan perompak bajak laut Somalia,bahwa ‘kalau anda tidak peduli pada kemiskina kami,maka kamilah yang akan mengimpor kemiskinan ini’.kemiskinan dan ketidak adilan mempunyai saham besar bagi tumbuh suburnya paham radikalalisme agama dimana radiakalisme agama merupakan lahan subur ideologi Teror.
Para pemuda yang gundah dan kehilangan orientasi mulai awas,waspada,melek, dari incaran para pencari baka teror, mereka bangkit,peduli dan kembali optimis dalam mempertahankan kelangsungan negaranya.intinya fungsi masyarakat sebagai warga Negara yang sempat ‘ashabul kahfi’ dari tidur panjangnya mulai bangun,semua elmen lembaga kemasyarakat berfungsi kembali,dari mulai LSM,ormas,RT,kepala Dusun dll.
Tidak ketinggalan para pegiat Media Masa juga mulai merenungi kembali dampak dan efek dari layanan informasi yang mereka berikan untuk rakyat terkait gerakan Teror dan Radikal yang berlangsung,dimana ekisistensi dan semangat para teroris dan kaum Radikal sangat tergantung kepada publish Media.mereka akan sangat bersemangat seandainya media melakukan publish secara bombastis apalagi liputan special seperti yang di mimpikan para jurnalis seperti kasus pepi Pernando,karena Teror adalah pesan perang uraf syaraf yang bertujuan menebar rasa takut terhadap masyarakat.
Pada akhirnya, persoalan Deradikalisasi Agama khususnya Islam adalah persoalan semua elmen anak bangsa,persoalan seluruh warga Negara,bukan hanya persoalan, pemerintah,aparat atau kelompok kepentingan saja.Gerakan melawan Radikalisme dan teror bukan monopoli para penegak hukum saja,gerakan melawan teror adalah perlawana Rakyat Semesta yang harus di tumbuhkan dari hati nurani seluruh anak bangsa,sekaligus kembali menata katakter dan mental bangsa yang lama kabur akibat kepanikan dan Euforia Demokrasi tanpa Batas.

No comments: