Friday, December 30, 2011

RAMALAN SUKU MAYA 2012



Keterangan itu disampaikan oleh lembaga arkeologi Meksiko. Menurut para arkeolog, mereka telah menemukan prasasti berupa referensi mengenai tanggal terjadinya akhir dunia. Referensi tersebut tertera pada fragmen ukiran dari sebuah reruntuhan prasasti di Meksiko Selatan.







Selama ini, para ahli hanya mengacu pada satu referensi mengenai perkiraan kiamat oleh Suku Maya kuno. Referensi itu adalah sebuah meja batu yang berasal dari situs Tortuguero di teluk pantai Negara bagian Tabasco. Padahal, ada referensi lain yang akan membuat prediksi suku Maya semakin jelas.


Adalah Institut Anthropologi dan Sejarah Nasional Meksiko yang mengeluarkan pernyataan tersebut, dengan mengumumkan referensi kedua yang diperoleh di dekat reruntuhan prasasti Comalcalco. Referensi berupa inskripsi yang diukir pada permukaan cetakan batu bata tua.







Prasasti Comalcalco sendiri merupakan prasasti yang dibangun dekat prasasti Suku Maya kuno, denganbangunan berbahan batu bata. Menurut juru bicara Institut Anthropologi dan Sejarah Nasional Meksiko, Arturo Mendez, fragmen prasasti itu ditemukan tahun lalu dan telah dilakukan penelitian oleh para ahli. Fragmen saat ini tersimpan di ruang penyimpanan institut.


Inskripsi batu bata Comalcalco atau yang lebih dikenal sebagai fragmen kedua almanak Suku Maya kuno itu, sudah ramai diperbincangkan oleh para ahli di forum online. Banyak ahli meragukan apakah inskripsi itu merupakan referensi yang pasti mengenai tanggal akhir dunia yang diprediksi Suku Maya.







Para ahli pendukung referensi kedua ini percaya bahwa kiamat mungkin akan terjadi pada 21 Desember atau 23 Desember 2012.


“Beberapa ahli mengajukan banyak referensi lain dan mengabaikan tentang 2012. Tapi, aku tetap meyakini itu,” ujar David Stuart, spesialis epigrafi Suku Maya di Universitas Texas.


Menurut Stuart, penanggalan yang tertera di batu bata tersebut merupakan lingkaran almanak, suatu kombinasi antara hari dan posisi bulan yang akan berulang setiap 52 tahun. Penanggalan pada bata itu tidak bertepatan dengan akhir Baktun yang ke-13.


Baktun adalah periode 394 tahun dan 13 adalah angka signifikan yang dikeramatkan oleh Suku Maya kuno. Kalender hitungan panjang Suku Maya kuno dimulai tahun 3114 sebelum masehi, dan Baktun berakhir sekitar 21 Desember 2012. Dua fragmen tersebut diperkirakan diukir sekitar 1.300 tahun lalu, dan pada keduanya masih ditemui beberapa bagian yang masih diragukan oleh para ahli.







Prasasti Tortuguero menggambarkan sesuatu yang akan terjadi di bumi pada 2012 yang melibatkan Bolon Yokte, Dewa Suku Maya kuno yang misterius, terkait dengan perang dan penciptaan. Erosi dan adanya banyak celah mengakibatkan beberapa tulisan di bagian akhir batu tidak terbaca. Setelah ditelaah menggunakan mesin canggih, diperkirakan tulisan pada bagian akhir tersebut adalah “Dia akan turun dari langit”.


Batu bata Comalcalco juga sedikit aneh. Cetakan tulisan pada beberapa bagian permukaan bata seperti diletakkan membalik ke dalam, dan sebagian seperti ditutupi dengan perekat yang digunakan pada masa lampau. Diperkirakan, agar tulisan tersebut tidak boleh diketahui oleh orang banyak.

Monday, December 26, 2011

Fenomena Kekerasan Polisi

Polisi selalu identik dengan perangai egois dan semena-mena terhadap masyarakat. Aplagi mencuatnya kasus penembakan terhadap Solikin (seorang guru ngaji di Sidoarjo) hingga meninggal dunia. Polisi selalu menjadi bahan gunjingan masyarakat. Lebih mereka yang seringkali menggunakan jalan raya di perkotaan. Mulai dari asal tilang hingga asal gebuk tanpa pikir panjang.


Belakangan ini pihak kepolisian melalui media selalu menyatakan sikap akan berubah dan menjahui keburukan-keburukan dimasa lalu yang sudah kadung melekat dipikiran masyarakat. Tapi kenyataan dilapangan hal itu tidak berbanding lurus dengan apa yang digembar-gemborkan di media. Kekerasan demi kekeran yang melibatkan pihak kepolisian terus terjadi.

Bergbagai kasus kekerasan yang telah terjadi sebelumnya seakan tak pernah membuat polisi berevaluasi untuk memperbaiki diri. Dimana-mana masih saja terus terjadi kekerasan yang melibatkan pihak kepolisian. Parahnya lagi, hal itu tidak pernah tersentuh hukum. Kasus kekerasan itu hanya dianggap angin lalu. Intinya, masyarakat selalu menjadi korban keangkuhan polisi dan ketidakadilan hukum yang berlaku di Indonesia.

Kasus penimbakan yang dilakukan polisi terhadap guru ngaji (alm. Solikin) benar-benar diluar sifat kemanusiaan polisi yang selama ini berkampanye melindungi masayarakat. Selain tidak mengakui kesalahannya, pihak polisi juga menuduh almarhum melawan polisi dengan celurit. Lalu dimana sifat gentel sang polisi yang selalu membusungkan dada itu??? Tidak ada...!!!

Untuk saat ini, pihak kepolisian (mungkin) akan bersikap dingin terhadap masyarakat. Tapi lihatlah setelah waktu berjalan lagi, satu bulan atau bulan lagi. Kekerasan terhadap masyarakat yang tidak bersalah (sekalipun) oleh pihak polisi akan terulang lagi. Ini mengaca pada kasus-kasus sebelumnya. Polisi selalu bicara akan mengubah sifat-sifat buruknya itu. Tapi kenyatannya apa yang terjadi. Kekerasan demi kekerasan itu terus terjadi, seakan sudah menjadi kebiasaan buruk polisi kita.

Wednesday, August 10, 2011

ditabrak kreta api tp masih hidup


wauuuuu.....


bunuh diri ga jadi mati,,,
pulang,,kecewa,,,



 nie,, bner" giLLa,,,,



penampakan kuntilanak


Penampakan hantu yang berhasil diabadikan kamera handphone kembali terjadi. Kali ini di Desa Karangsemi Kecamatan Tanjung Anom, Kabupaten Nganjuk. Hantu jenis kuntilanak terekam jelas di bantaran sungai bawah jembatan.
Pengabadian penampakan kuntilanak berhasil dilakukan oleh Pego Guntoro, warga di sekitar lokasi jembatan Senin (25/4/2011) petang. Saat itu dia bermaksud memotret jembatan Karangsemi yang sedang ambruk, namun hasil jepretan terpampang penampakan tersebut.
“Saat itu juga dia ketakutan dan mem-bluetooth fotonya ke HP saya. Yang di HP dia sendiri malah dihapus,” terang Ratno, warga Desa Demangan Kecamatan Tanjung Anom, yang menjadi teman seprofesi Pego, saat ditemui wartawan di rumahnya, Rabu (27/4/2011).
Pantauan detiksurabaya.com menunjukkan, penampakan kuntilanak bisa dilihat dengan jelas. Sesosok hantu tampak berdiri di bantaran sungai di bawah jembatan, mengenakan pakaian serba putih, rambut terurai panjang dan tak terdapat tangan yang terlihat.
“Kalau diperhatikan sepertinya kuntilanak. Ini ngambilnya (foto) kan juga sore. Mungkin pas ada hantu lewat atau bagaimana, pas dijepret tepat saat masuk frame,” ujar Ratno.
Kabar penampakan hantu juga cepat menyebar ke sejumlah masyarakat di Desa Karangsemi dan Demangan. Melalui fasilitas bluetooth dan infra red mereka juga berusaha saling tukar foto, karena mengaku penasaran dengan kabar tersebut.
Terkait penampakan kuntilanak yang terekam kamera handphone tersebut, warga di sekitar lokasi menyebut jembatan Karangsemi memang dikenal angker. Agus, salah satu warga bahkan mengaku pernah melihat penampakan hantu yang sama dengan matanya secara langsung.
“Sudah setahunan kalau gak salah. Saat itu saya selesai makan di warung sebelah jembatan, sudah jam sembilanan malam. Saat melintas di atas jembatan saya lihat sosok hantu duduk-duduk di bagian besi pembatas. Saya sempat melirik, cukup cantik wajahnya,” ungkap Agus dengan mimik wajah serius.
Keangkeran lain di jembatan Karangsemi juga diungkapkan Supardi, warga lainnya. Salah satu indikasinya adanya seringnya jembatan penghubung 2 desa tersebut rusak, meski perbaikan selalu dilakukan. “Ini tahun ini sudah dua kali ambruk. Padahal selalu diperbaiki, dibangun bagus nanti juga ambruk lagi,” pungkasnya.


Monday, August 8, 2011

hack facebook



1) Pirate Facebook Hack v1.02

Software Pirate Facebook Hack v1.02 sangat mudah digunakan, cukup untuk mengetahui "User ID" Facebook seseorang, lalu akan mendapatkan alamat email dan password untuk login ke akun Facebook si pemilik ID.


Tapi kesuksesan software Pirate Facebook Hack ini masih diragukan, karena saya belum menemukan orang yang berhasil menggunakan software ini. Kendala dari software ini adalah diperlukannya IP Address dari situs Facebook agar software ini dapat bekerja. Facebook menggunakan sistem IP changer atau lebih dikenal dengan sebutan IP Pantul, sehingga IP Address aslinya tidak diketahui.

Entah apakah software Pirate Facebook Hack benar2 bisa digunakan untuk Hack Facebook atau hanya sekedar software iseng belaka.

2) GZ's Facebook


Software ini bukan untuk mencuri atau mengetahui password dari akun Facebook orang lain, tapi digunakan untuk mengacak password Facebook saja. Istilah dalam software ini adalah "Freeze" atau artinya "Membekukan". Penggunaannya cukup mudah, anda tinggal memasukkan alamat email korban, lalu tekan "Freeze". Setelah beberapa saat, password sikorban akan berubah. Jadi korban tidak bisa lagi masuk ke akun Facebooknya.

Software GZ's Facebook ini cuma buat iseng aja, Freeze-nya juga cuma sementara doang kok. Baca di help programnya sih kalo untuk menghentikan Freeze-nya cukup close aja tuh program. Kalaupun yang isengin kebangetan, ya tinggal klik aja "Forgot your password" di Facebook. Dapet lagi deh passwordnya.

3) Keylogger


Keylogger atau Keyboard Logger digunakan untuk local Hack. Maksudnya anda harus memasukkan terlebih dahulu program keylogger pada komputer si korban. Fungsi dari keylogger adalah untuk merekam segala aktivitas keyboard seperti menulis di word, chatting, hingga username dan password yang digunakan. pokoknya setiap kali tombol keyboard ditekan pasti disimpan/direkam oleh program ini.

Bila anda ragu dengan keamanan komputer anda(jangan2 komputer anda dipasangi keylogger oleh orang lain), gunakan "On-Screen Keyboard" atau keyboard virtual. Cara bukanya,

"Start Menu" -> "All Program" -> "Accessories" -> "Accessibility"

ketemu deh "On-Screen Keyboard"nya.

4. Virus Pencuri Cookie


Apa itu Cookie? baca disini. Jenis Virus yang digunakan adalah worm. Virus ini terdiri dari 2 bagian yaitu, server dan client. Dan tentu saja virus worm dapat meng-copy dirinya sendiri. Virus yang sering anda temukan dikomputer anda adalah bagian Client-nya, sedangkan bagian server dimiliki oleh si Hacker. Jika komputer anda sudah terinfeksi maka habislah anda. hahahha.

Contohnya adalah Worm W32.Koobface, jenis virus yang cukup terkenal karena mampu mencuri cookie di komputer korban, dan membuat penyebar virus bisa mengambil alih account Facebook korban. Worm juga akan menyebarkan dirinya ke seluruh data teman yang ada pada Facebook korban.

Banyak cara untuk melakukan penyebaran virus, misalnya melalui video, gambar dll. Karena itu hati2lah kalau menerima email atau pesan di Facebook anda yang tidak jelas asal-usulnya. Jangan melakukan klik sembarangan. Selain itu, jika tidak terlalu penting sebaiknya biasakan untuk menghapus cookie pada browser anda.


Jika anda ingin mencoba tool2 yang saya sebutkan diatas, silahkan anda mencari sendiri di Google karena memang sudah banyak beredar :).

Thursday, July 21, 2011

Suharto adalah diktator yang berhasil

Suharto adalah diktator yang berhasil. Apa boleh buat, dari satu iklim politik yang suka latah seperti sekarang, saya terpaksa mencatatnya begitu. Kepergiannya kemarin diiringi liputan media massa luar biasa, on the spot, menit per menit. Kentara sekali jika obituariumnya telah selesai ditulis, atau direkam, jauh hari sebelum bekas penguasa rezim Orde Baru itu meninggal dunia.


Media massa, meski tak semua, menghadirkan liputan kematiannya bak sebait ode bagi seorang sarat tanda jasa. Satu stasiun televisi bahkan memutar kembali riwayat hidupnya dengan iringan lagu Gugur Bunga. Terkesan pada kita Suharto seperti seorang pahlawan besar yang tamat berlaga di medan perang. Tapi bagi saya, lagu itu justru menyeret ke arah komplikasi sejarah, dan juga hari depan politik Indonesia. Satu momen yang tiba-tiba membuat saya terlempar ke masa sepuluh tahun silam.

Dari sudut sel gelap tempat saya ditahan aparat keamanan Orde Baru, sayup-sayup terdengar lagu Gugur Bunga menyayat. Hari-hari di bulan Mei 1998. Dari radio transistor penjaga sel, telinga saya menangkap berita tiga mahasiswa ditembak mati di Universitas Trisakti. Mereka jadi martir gerakan mahasiswa prodemokrasi dan rakyat yang tak percaya lagi dengan rezim Orde Baru. Saya dan kawan-kawan mahasiswa yang diculik, lalu ditahan itu, yakin inilah orkes pembuka bagi tumbangnya kediktatoran. Sepekan kemudian, Suharto mundur. Lakon Indonesia yang hamil tua itu akhirnya usai. Orde politik baru telah lahir.

Tapi, rupanya perubahan tak selalu menghasilkan kemurnian. Ratusan ribu mahasiswa hari itu bermimpi rakyatlah yang menang. Lalu, pemerintahan baru bisa membawa cita-cita tentang Indonesia yang makmur dan adil, yang bebas represi dari tentara bangsanya sendiri. Demokratis dan bermartabat. Pokoknya semua hal normatif, dan kini terdengar naif. Sepuluh tahun terakhir kita mencatat, bahwa Suharto adalah "sang tak tersentuh". Semangat menumbangkan sang diktator satu dekade silam, kini hampir sama kencangnya dengan gairah merayakannya kembali sebagai pahlawan.

Apa boleh buat. Mimpi reformasi itu pun kini hanya sepertiganya berhasil. Memang, ada kelegaan bahwa politik kini sudah menjadi urusan sipil. TNI dengan besar hati kembali menjadi militer profesional. Pers boleh bebas bicara, dan partai politik tumbuh seperti jamur. Ekonomi relatif lebih baik, meski banyak yang mengigau bahwa zaman Suharto jauh lebih enak. Tak soal. Mungkin mereka dari kaum yang memilih perut kenyang, tapi rela jika bermimpi pun dilarang.

Tetapi, sebagai bekas penguasa satu rezim terpanjang dalam sejarah republik Indonesia--mengalah kan Sukarno pendahulunya, Suharto adalah produser sekaligus produk dari satu tradisi politik yang berbahaya bagi demokrasi. Dia percaya rakyat tak butuh demokrasi, karena pemimpin tahu segalanya. Pancasila dipermak menjadi mantra menghidupkan kembali negara organis gaya fasisme Jepang. Suharto, dengan patrimonialisme yang ditanamkan pada pengikutnya, menjelma menjadi struktur otoriter itu sendiri. Dia tak cukup lagi dilihat sebagai pribadi. Kekuasaan otoriter, oligarki ekonomi bertopang kronisme, tradisi politik asal bapak senang, wadah tunggal, penangkapan kaum oposan dengan brutal, agaknya telah menjadi bagian dari "Suhartoisme" .

Di tengah politik Indonesia yang kian liberal hari ini, ajaran itu mungkin mulai lapuk. Tapi toh, politik liberal itu juga membuat Suharto bisa menutup hari akhirnya dengan lebih terhormat. Nasibnya jelas lebih baik ketimbang koleganya bekas Presiden Filipina Ferdinand Marcos, yang digulingkan people power pada 1986. Hingga ajalnya tiba, Marcos sempat tak diizinkan pulang ke negerinya oleh penguasa baru hasil reformasi politik di sana. Di Korea Selatan, bekas presiden Chun Do Hwan, yang sebetulnya sulit disebut diktator ulung, tapi tersandung kasus korupsi. Dia akhirnya bersedia masuk bui. Chun lalu dikenang sebagai contoh moral politik bertanggungjawab dari bangsa Korea.

Perginya Suharto jelas meninggalkan warisan perkara publik yang belum tuntas. Bahkan, kita merasakan Suhartoisme seperti berdenyut kembali. Ketika dia sedang sakit berat pun, tiba-tiba segelintir elit politik melantunkan koor maaf, minta kejahatan politik dan ekonomi Suharto dihapuskan saja dari benak rakyat. Kita lalu seperti putus asa dengan hukum. Lebih parah lagi, kita lupa bahwa penyelesaian kasus Suharto adalah amanat reformasi, dan telah menjadi satu ketetapan di MPR RI.

Tentu, setelah Suharto pergi, warisan perkara itu menjadi beban negara, keluarganya dan juga masyarakat. Bagi negara, pintu rekonsiliasi bagi masa lalu lenyap sudah, padahal masih banyak perkara korban pelanggaran hak asasi manusia oleh rezim Orde Baru belum lagi tuntas.

Sepatutnya, saat Suharto minta maaf dulu, sewaktu dia turun, penguasa baru membawanya ke pengadilan. Mereka yang menjadi korban politik kejahatan atas kemanusiaan, dari tragedi 1965 sampai kasus Lampung, Aceh, Papua dan banyak lagi, bisa menemukan jawaban pasti secara legal dari negara. Kini, tentu pemerintah menjadi lebih sulit merebut kembali harta yang diselewengkan Suharto melalui berbagai yayasan. Atau mengeduk kembali timbunan uangnya di luar negeri, termasuk mengadili perannya dalam kasus BLBI yang macet itu.

Saya turut bersedih, bukan mengikuti anjuran berkabung nasional selama sepekan itu. Yang menyedihkan adalah kepergian Suharto dengan warisan perkara. Sebagai bangsa seakan kita telah gagal memberi contoh yang baik bagaimana menamatkan sebuah transisi dari rezim otoriter ke demokrasi. Tidak jelasnya status hukum Suharto sampai dia meninggal, adalah tragedi besar bagi reformasi politik dan hukum. Dia sekaligus pendidikan politik buruk bagi generasi penerus, seakan menjadi pemimpin berarti berhak menjadi yang "tak tersentuh".

Apa boleh buat. Suharto adalah diktator yang berhasil. Dia mungkin pergi dengan tenang. Tetapi rakyat yang mencatat kesalahannya, mungkin akan terus memburu keadilan dari siapa pun yang menjadi pewarisnya.

cerita rakyat 1998

Mungkin dengan ada nya era soeharto rakyat semua jadi aman tidak ada preman, pengamen, penculik, tawuran antar pelajar, pembunuhan, curanmor dan tindak kriminal lain
tidak ada satu orang yang berani pada zaman ketika soeharto memerintah
kita tau bahwa dunia kenal indonesia berkat soeharto yang mempunyai hubungan bilateral yang sangat baik dengan negara negara - negara lain
sayang soeharto salah mengartikan kekayaan negara malah di gunakan untuk kepuasan keluarganya.



Sedih liat aksi mahasiswa zama ini tidak sama seperti mahasiswa zaman reformasi kemaren. Cara demo sekarang lebih anarkis dan tujuan nya enggak jelas. Apalagi demo mahasiswa dari Makasar..sangat memalukan tidak beradab dan tidak inteligent seperti orang PRIMITIF. Cara mereka ini lah yg di tiru oleh mahasiswa Indonesia dari daerah lain. Ini yang namanya generasi mahasiswa manusia primitif. Gimana generasi mahasiswa ini akan berbakti ke negara nya akan datang. HANCUR Indonesia oleh mereka nanti.


Panglima Jendral Sudirman menangis. Senjata yang ia gunakan untuk melawan penjajah dan mengusirnya dari tanah air Indonesia justru digunakan oleh aparat dan militer untuk membunuh para kaum intelek yang tidak lain tujuannya untuk membawa perubahan bagi bangsa Indonesia. Bangkit kawan! jangan kita sembunyi ketika supremasi hukum di negara ini telah mati. Tunjukan bahwa MAHASISWA sebagai GARDA TERDEPAN, AGENT OF CHANGE, SOCIAL CONTROL.

Friday, July 15, 2011

Cara Presiden Soekarno Menentukan Keperawanan

Selain dikenal sebagai seorang pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia, serta orator ulung di negeri ini, ternyata Bung Karno memiliki “keahlian” lain. Keahlian yang satu ini agak tabu dibicarakan, yakni ‘cara menentukan keperawanan gadis dari penampilan luar”. Dari buku “In Memoriam” karya Rosihan Anwar, terungkap cara Presiden Soekarno menentukan gadis yang masih perawan. Rosihan Anwar adalah seorang jurnalis yang sudah kritis ketika era pemerintahan Soekarno.


“Tahukah kamu bagaimana cara memastikan apakah seorang gadis pada penglihatan luar masih perawan atau tidak?”tanya Bung Karno.
“Tidak tahu Bung,”Jawab Rosihan Anwar
“Begini… Jika kamu tarik een denkbeeldige recthe li jin (suatu garis imaginer yang lurus) di atas dada si gadis, dari pertengahan lengan yang satu ke lengan yang lain, lalu kamu tentukan pada penglihatan dari luar saja dimana letaknya ujung-ujung payudaranya (pentil), diatas garis atau bawahnya, maka kamu akan bisa berkata, jika dibawah garis dia tidak lagi perawan,tapi jika dia tetap masih perawan.”
Penjelasan : Lengan kita terdiri dua bagian, lengan bagian atas dan lengan bagian bawah. Dan yang dimaksud dengan membagi garis pertengahan adalah garis pertengahan lengan atas. Perkirakan garis tengah antara lengan atas tersebut, lalu tariklah garis khayal antara pertengahan lengan atas lengan kanan ke lengan kiri. Bila garis khayal berada di bawah ‘pentil’ payudara, maka menurut perhitungan Bung Karno, gadis tersebut masih perawan. Namun, bila ‘pentil’ payudara berada di bawah pentil, maka gadis tersebut tidak perawan. (Perhatikan tanda panah gambar di sebelah kiri. Pentil warna hitam berada dibawah garis ‘khayal merah’. Sedangkan gambar kanan garis merah tepat menindih pentil)
Bisa dicoba untuk gadis-gadis yang masih berumuran dibawah 25 atau 30 tahun. Faktor usia akan mempengaruhi turunnya payudara. Zaman sekarang akan sulit menerapkan cara ini terutama bagi wanita-wanita yang menggunakan susuk/silikon dan sejenisnya. Namun bagaimanapun, masih banyak yang tidak digunakan. Maka Anda bisa mencoba gadis yang usianya dibawah 25 tahun.

Cinta Tidak Direstui Orang Tua, Anak Dihamili

Cinta tak direstui orang tua, membuat Agus Nur Wahyudi (19) warga Jalan Taruna 31 Desa Wage Taman nekad menghamili Intan (17) warga Geluran Taman, yang tak lain pacarnya yang masih berstatus siswi kelas 2 SMK.
Akibat perbuatannya ini, membuat Agus harus berurusan dengan polisi, setelah orang tua Intan melaporkanya karena tidak terima anaknya telah hamil 4 bulan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, keduanya berpacaran sejak Februari 2011 lalu. Cinta Agus bersemi saat dirinya duduk di bangku kelas 3 SMK di daerah Medaeng Waru, dan Intan kelas 1 SMK.

Rasa mabuk cinta keduanya menjadikannya sampai diluar batas. Beberapa kali ketemu, Agus Juga sepertinya kerap memaksa Intan untuk diajak berhubungan intim di rumah Agus saat orang tuanya kerja.

Didepan petugas, Agus mengaku tidak bisa menghitung, sudah berapa kali dia melakukan hubungan badan dengan Intan. “Saya tidak ingat sudah berapa kali, saya meniduri Intan,” ujarnya Kamis (14/7/2011)

Agus juga mengaku bila perbuatannya itu dilakukannya, lantaran hubungan cintanya tidak direstui oleh oleh orang tua Intan. “Karena tidak direstui, makanya saya memutuskan untuk menghamilinya agar direstui,” tambahnya.

Perbuatan nista itu terbongkar setelah Kurnia, salah seorang kerabat korban mendapatkan SMS dari Intan yang isinya dia telah hamil empat bulan. Kabar ini membuat kaget orang tua korban. Orang tua korban berniat untuk mendesak Intan. Tapi belum sempat menegur, Intan sudah keburu kabur ke rumah Agus.

Setelah pulang, Intan diantar Agus beserta kedua orang tuanya. Dalam pertemuan itu, pihak keluarga Agus bermaksud meminta maaf sekaligus bertanggung jawab atas apa yang diperbuat anaknya dengan cara menikahkan Agus dengan Intan.

Agus mulanya terpaksa diterima orang tua korban. Setelah mengetahui Agus memiliki sifat tempramental dan sering memukul Intan, akhirnya orang tua korban urung menikahkan dan justru melaporkan ke Polsek Taman.

Kapolsek Taman Kompol Moh Fathoni membenarkan telah mengamankan Agus setelah menerima laporan dari orang tua korban. Meski perbuatan itu dilakukan atas dasar suka sama suka. Namun proses hukum berlanjut karena korban masih di bawah umur. "Pelakunya sudah kami tahan," katanya. [beritajatim]

Dua Sekolah Haramkan Hormat Bendera Karena di Anggap Perbuatan Syirik

Dua sekolah di Karang­anyar, Jawa Tengah, menolak prosesi hormat bendera karena menganggap itu

perbuatan syirik yang diharamkan aga­ma. Kedua sekolah ini pun terancam ditutup. Kedua sekolah itu adalah SMP Al Irsyad di Ke­camatan Tawangmangu dan SD Islam Sains dan Teknologi (SD-IST) Al Albani di Keca­ma­tan Matesih. Keduanya tidak mengadakan upacara bendera di setiap hari Senin, seperti layaknya sekolah lain.Kepala SMP Al Irsyad Ta­wangmangu, Sutardi, menegaskan menghormati benda mati, termasuk bendera, sama hal­nya dengan perbuatan syi­rik.
Gerakan hormat, dia sa­ma­kan dengan gerakan i’tidal dalam salat. “Kalau kami me­laksanakan hormat bendera maka itu merupakan kesyiri­kan kepada Allah SWT dan akan membatalkan sebagai muslim. Kami memang tidak mengajarkan kepada anak di­dik untuk menghormat bendera. Kami hanya berikan salah satu pelajaran akidah ke­pada para siswa tidak perlu memberikan cinta, loyalitas dan penghormatan kepada benda mati. Sebab itu adalah syirik,” ujar Sutardi.
Sedangkan Kepala SD IST Al-Albani Matesih, Heru Ich­wanudin, lebih diplomatis dalam memberikan jawaban. Dia mengatakan secara institusi sekolah tetap menaati atu­ran pemerintah. “Tapi secara personal diserahkan kepada individu masing-masing. Di sekolah kami orang tua dan siswa berasal dari berbagai kalangan. Kami juga tetap mengibarkan bendera merah putih, tapi soal menghormat bendera itu hak masing-masing individu,” ujar Heru.
Tentang keengganan dua sekolah yang tak mau menghormat bendera, juga telah diketahui pemerintah setempat. Bupati Karanganyar, Rina Iriani, mengaku sudah ada la­poran soal dua sekolah di Ta­wang­mangu dan Matesih yang tidak menghormat kepada bendera Merah Putih. “Perlu di­sayangkan sikap pendidik di kedua sekolah tersebut ka­rena menyalahi aturan di Indonesia. Sebab, bendera Merah Putih merupakan simbol NKRI,” ujarnya.
Dibina Saja
2 Sekolah Dasar (SD) di Ka­ranganyar melarang siswa­nya hormat kepada bendera merah putih karena dianggap syirik. Wakil Ketua Komisi III DPR, Tjatur Sapto Edi memin­ta para alim ulama untuk mem­berikan pembinaan dan ber­harap agar sekolah tidak ditutup.
Kepala SMP Al Irsyad Ta­wangmangu, Sutardi, menga­ta­kan menghormati benda mati, termasuk bendera sama halnya dengan perbuatan syirik. Gera­kan hormat, dia samakan dengan gerakan i’tidal dalam salat.

Saturday, July 9, 2011

Guru Ngaji Setubuhi Murid 8 Kali

Sungguh bejat kelakuan Asep Saepuloh bin Saepul Kudus (40). Pria yang sehari-hari mengaku sebagai guru mengaji ini tega menyetubuhi anak didiknya sendiri hingga delapan kali. Korban diketahui berinisial RS (19) warga Kabupaten Bandung Barat.

Kepada petugas yang menginterogasinya Asep mengaku khilaf. Ia pertama kali melakukan aksi bejatnya ini pada 1 Januari 2010 silam.

"Pertama kali saya melakukannya di kobong (asrama santri) Kecamatan Parongpong, saat malam tahun baru kira-kira pukul 02.00 WIB," ujar Asep di Mapolresta Cimahi, Rabu (16/6/2010) sore.

Asep mengaku tak pernah merayu atau mengancam korbannya. Mereka melakukannya atas dasar suka sama suka.

Usai menjalankan aksinya, pria yang sudah pernah menikah tiga kali dan memiliki enam orang anak ini membujuk korban agar tidak memberitahukan perbuatannya kepada orang lain, termasuk orangtuanya.

"Setelah saya melakukan pertama kalinya itu, saya kembali melakukannya di rumahnya. Saya mengetuk jendela kamar agar bisa masuk," kata Asep.

Lantaran tak pernah ketahuan, Asep pun melakukannya sampai delapan kali. Terakhir Asep melakukan perbuatan itu pada 2 Juni 2010 sekitar pukul 01.00 WIB dinihari.

Korban sempat meminta pertanggungjawaban tersangka untuk segera menikahinya. Namun tersangka selalu menolaknya. Akhirnya, korban tidak tahan dengan perlakuan tersangka, dan melaporkan kejadian tersebut kepada orangtuanya.

Aksi Asep pun akhirnya berujung penahanan setelah kedua orang tua korban melaporkannya ke Mapolresta Cimahi, Selasa (15/6/2010). Tersangka kemudian digelandang petugas ke Mapolresta Cimahi.

Kasatreskrim Polresta Cimahi AKP Ahmad Zubair mengatakan, korban RS mengaku pasrah dan tidak bisa menolak ajakan Asep untuk melakukan hubungan suami istri, lantaran Asep berstatus sebagai guru mengajinya.

"Jadi memang tidak ada paksaan atau tindak kekerasan yang dilakukan tersangka kepada korban saat mengajak berhubungan intim. Korban mengaku tidak kuasa menolak ajakan tersangka karena dia sebagai guru mengaji," kata Zubair kepada wartawan.

Wednesday, June 29, 2011

Korupsi Membudaya Sejak Zaman VOC

Survei membuktikan, salah satu negara yang tingkat korupsi atau KKN-nya paling tinggi di dunia adalah Indonesia. Entah sejak kapan masyarakat Indonesia mulai mengenal korupsi dalam arti seluas-luasnya. Tapi yang jelas korupsi sudah dilakukan orang sejak abad ke-9 sebagaimana termuat dalam sejumlah prasasti (Djulianto Susantio, ”Kasus Pajak, Bacaan Seorang Arkeolog”, SH, 28 April 2005).




Dalam skala lebih besar, tradisi KKN semakin membudaya ketika VOC berkuasa di Hindia Belanda. Hal demikian banyak ditulis dalam buku-buku sejarah lokal dan sejarah kolonial. Misalnya karangan Huub de Jonge, Onghokham, dan B. Schrieke. Dalam hal pengangkatan bupati, misalnya, peran uang semakin terlihat. Sebelum kedatangan VOC biasanya di tanah Jawa pengangkatan bupati didasarkan atas tradisi keturunan atau pulung (wahyu kedaton).

Yang paling menentukan adalah kekuatan pribadi atau kewibawaan seorang calon, bukan uang. Namun pejabat-pejabat VOC tidak mengakui sepenuhnya asas yang turun-temurun itu. Pada 1770 mereka mulai mempertimbangkan masalah ekonomi dan politik dalam pengangkatan seorang bupati. Awal kebiasaan itu terjadi pada pengangkatan bupati-bupati di Madura. Para pejabat VOC beranggapan bahwa penggantian pejabat-pejabat pribumi bukan lagi monopoli bupati, tetapi merupakan hak VOC. VOC yang menentukan siapa yang harus diangkat.

Akibatnya sejak pertengahan kedua abad ke-18, pergantian kedudukan bupati sangat dikuasai oleh sistem penjualan jabatan. Siapa yang berani bayar tinggi, dialah yang diangkat. Pada masa itu bupati-bupati yang akan diangkat harus membayar komisi atau upeti kepada gubernur. Bupati pertama Semarang pernah ”ditodong” oleh VOC untuk membayar 50.000 ringgit.

Oleh karena itu tidak semua anak bupati otomatis langsung menjadi bupati untuk menggantikan ayahnya. Nic. Engelhard dalam memorinya tertanggal 15 April 1805 menulis, ”Pada waktu saya memangku jabatan baru (sebagai Gubernur Pantai Timur Laut Jawa), tidak henti-hentinya orang datang untuk meminta jabatan-jabatan tertentu seperti demang dan mantri di tempat ini atau di tempat itu dalam wilayah kekuasaan saya.

Mereka memberikan tawaran komisi sebesar 100 hingga 200 ringgit. Ada juga yang menawarkan 500 sampai 1.000 ringgit. Kepada saya mereka dengan sungguh-sungguh mengatakan bahwa hal semacam itu telah berlaku sejak bertahun-tahun sebelumnya.”Pejabat Pribumi Lebih Serakah Menurut Engelhard lagi, van Reede, pejabat baru yang digantikannya, telah mengangkat 16 bupati. Untuk itu dia memperoleh 15.000 sampai 25.000 ringgit setiap mengangkat satu orang.

Besar kecilnya komisi yang diberikan kepada gubernur itu tergantung pada kemampuan pejabat yang akan diangkat melalui proses tawar-menawar. Bahkan kalau ada jabatan lowong pada kabupaten-kabupaten tingkat pertama, komisi yang diminta bukan lagi 25.000 ringgit, melainkan 30.000 sampai 50.000 ringgit.

Sayangnya ulah para pejabat itu telah mengorbankan rakyat kecil dan petani. Sebab nantinya setelah diangkat, mereka harus berusaha keras selama bertahun-tahun untuk mengatasi utang-utangnya yang telah dipakai untuk memberikan komisi. Paling tidak, dia akan berusaha supaya uang komisi itu kembali selama dia memegang jabatan itu.Agar para gubernur tidak berlebihan dalam meminta komisi, pemerintah mulai mengatur besarnya komisi yang dianggap layak.

Daendels merupakan orang yang pertama kali mengatur ketentuan jumlah komisi. Untuk itu para bupati yang diangkat oleh gubernur harus membayar 10.000 sampai 20.000 piaster. Namun tidak semua pejabat VOC setuju dengan cara-cara seperti itu. Banyak pejabat tinggi mencela sistem komisi dalam pengangkatan bupati yang berlebihan dan dianggap terlalu besar. Barangkali karena cara itu sudah membudaya, mereka tidak terang-terangan menolak sistem komisi itu.

Meskipun pada prinsipnya banyak pejabat mencela sistem pengangkatan bupati yang meminta begitu banyak biaya dari penduduk pantai timur laut Jawa, dalam memorinya tanggal 10 Oktober 1802 van Hogendorp berpendapat bahwa kebiasaan itu tidak seharusnya dihapus sama sekali. Alasannya, orang kecil tidak boleh terlalu bebas. Kalau kebiasaan itu dihapus akan menggugah mereka (para pejabat) untuk menyalahgunakan wewenangnya.

Tradisi menerima suap atau komisi ternyata tidak hanya terjadi pada pejabat-pejabat Belanda. Siapa bilang para pejabat pribumi tidak doyan duit? Justru mereka lebih serakah daripada meneer-meneer tadi. Puncaknya terjadi ketika sistem tanam paksa diberlakukan di sini (1830-1870).


Efek Domino

Dua masalah pokok dalam sistem tanam paksa adalah tanah dan tenaga kerja. Untuk itu pemerintah Belanda menuntut para bupati agar menyediakan kedua hal tersebut. Sebagai imbalannya, pemerintah memberikan rangsangan berupa persentase (kulture procenten).

Besar kecilnya persentase tergantung pada hasil kerja bupati.Bupati memberikan lagi persentase itu kepada para pangreh praja dan lurah. Di samping itu mereka tetap menerima gaji resmi dari pemerintah. Gaji mereka memang kecil, tapi sabetan mereka lumayan besar.

Karena sistem itulah sistem Tanam Paksa bertahan cukup lama.
Setelah Tanam Paksa dihapus, sistem persentase juga dihapus. Anehnya, meskipun dengan gaji kecil, para bupati, wedana, camat, dan lurah tetap bisa hidup dalam kemewahan. Setelah ditelusuri ternyata mereka tetap menerima (atau meminta?) uang pelicin dari masyarakat.

Sayang waktu itu belum ada perangkat hukum yang mengatur pembuktian terbalik. Karena para pejabat mempunyai kedudukan yang tinggi, akibatnya kesempatan mereka untuk mendapatkan keuntungan pribadi sangat luas. Sistem administrasi semacam itulah yang menyebabkan tumbuhnya tradisi KKN. Seperti efek domino, sambung-menyambung, dan terus berkembang hingga masa sekarang.

Meskipun ada gebrakan KPK, tampaknya ”tradisi warisan kolonial” itu sulit diberantas. Hanya ganti nama seperti money politic, uang semir, dan uang kebijaksanaan. Dan juga ganti sumber yang ditilep macam dana kompensasi BBM dan raskin. Dari pemerintah pusat sudah diberikan, tapi distribusinya ke masyarakat nyangkut di aparat desa. Demikian masalah yang sering terjadi. Ingin dipromosikan pada jabatan yang lebih tinggi? Ya, harus memberikan ”uang setoran” kepada pejabat tertentu. Itulah ”tradisi Indonesia”.

Sunday, June 26, 2011

Hak cipta

Hak Cipta adalah hak khusus yang diberikan negara kepada pencipta untuk mengumumkan atau memperbanyak hasil ciptaannya dalam bidang Ilmu Pengetahuan.
Seni dan Sastra yang meliputi hasil-hasil karya berikut: • Buku, Program Komputer, Pamflet dan semua karya tulis lainnya • Ceramah, Kuliah, Pidato dan semua yang diwujudkan dalam bentuk ucapan • Alat Peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan • Lagu atau Musik dengan atau tanpa teks, termasuk Karawitan dan Rekaman Suara • Drama, Tari (Koreografi), Pewayangan, Pantomim • Karya Pertunjukan, Siaran • Seni Rupa dalam segala bentuk : Seni Lukis, Gambar, Ukir, Kaligrafi, Pahat, Patung, Kolase, Seni Terapan berupa Seni Kerajinan Tangan • Arsitektur • Seni Batik • Fotografi • Sinematografi • Terjemahan, Tafsiran, Saduran, Bunga Rampai dan karya lainnya serta Hasil Pengalihwujudan. Yang tidak dapat didaftarkan sebagai Ciptaan adalah : • Ciptaan di luar bidang Ilmu Pengetahuan, Seni dan Sastra • Ciptaan yang tidak orisinil • Ciptaan yang bersifat abstrak • Ciptaan yang sudah merupakan milik umum • Ciptaan yang tidak sesuai dengan ketentuan pada Undang-Undang Hak Cipta.

Friday, June 17, 2011

Perempuan Murah, Perempuan Mahal

perempuan MURAH , perempuan MAHAL filosofi : menurut agama


“Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baiknya perhiasan adalah istri yang shaleh.” (Rasulullah SAW)
“Segala sesuatu ada penegurnya, dan penegur hati adalah rasa malu!” (Rasulullah SAW)
“Perempuan membuka auratnya dalam kehidupan sosial adalah salah satu sumber kerusakan moral seksual manusia modern, termasuk dalam masyarakat Muslim.” (Dina Karidha Gusti)
a

Mengapa perempuan Muslim harus menutup auratnya? Wajib sebagaimana diperintahkan Allah dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi? Dan kalau tidak melaksanakan berdosa? Benar, tapi mari kita kesampingkanlah dululah alasan perintah ini. Kita semua mafhum, melaksanakan sesuatu karena dasarnya wajib atau perintah menunjukkan kesadaran diri yang rendah. Mari kita mendasarkan pada kesadaran diri saja, mari memahami ini dengan akal sehat saja. Akal sehat tidak pernah bertentangan dengan agama. Bila kata akal sehat saja harus, maka benarlah perintah agama, pantaslah Allah dan Rasul-Nya memerintahkannya. Kesadaran seperti ini akan lebih kuat menancap dalam hati dibandingkan yang dasarnya karena perintah.
Kita akan lebih kuat melaksanakan sesuatu bila sudah sadar bahwa itu memang keharusan. Seorang anak akan rajin belajar dengan sendirinya bila menyadari bahwa belajar itu penting karena akan menentukan masa depannya sendiri, tanpa harus disuruh-suruh. Seorang perempun Muslim yang sudah menutup aurat dengan benar dan konsisten itu karena ada kesadaran dalam dirinya. Sementara yang belum juga karena belum adanya kesadaran dalam dirinya. Bila diri belum sadar, walaupun ceramah didengarkan setiap hari, walaupun ayat Al-Qur’an dibacakan ratusan kali, tetap saja seseorang tidak akan tergerak melaksanakan sebuah keharusan. Mungkin sebenarnya semua perempuan Muslim sudah tahu bahwa menutup aurat sesungguhnya adalah persoalan memuliakan harga diri perempuan. Dalam Islam, perempuan itu makhluk yang mulia dan dimuliakan. Dengan menutup aurat, agama bermaksud menjaga harga diri dan kehormatannya.
Ilustrasi yang paling tepat mengibaratkan perempuan Muslim adalah perhiasan atau barang mahal. Barang mahal memiliki ciri-ciri: (1) dijual di toko berkelas, (2) disimpan di etalase yang hanya bisa dipandang dibalik kaca, (3) disegel, tidak bisa dibuka dan disentuh isinya, (4) tidak bisa dicoba dulu, (5) harganya mahal dengan jaminan memuaskan, dan (6) bergaransi. Kebalikan dari barang mahal adalah barang murah. Ciri-cirinya: (1) adanya di toko murah, di emperan atau di pasar, (2) tidak disegel, (3) diobral, (4) boleh dicoba, bebas disentuh-sentuh, dipegang-pegang, dicoba berulang kali oleh banyak orang, (5) setelah dicoba boleh tidak jadi dibeli, (6) tidak ada garansi.
Islam memperlakukan perempuan persis seperti barang mahal tersebut.
Diibaratkan dua jenis barang tadi, “toko berkelas” adalah keluarganya yang bermartabat yang taat pada agama; “disegel, tidak bisa dibuka dan disentuh” adalah prinsip dibalik busana Muslimahnya; “tidak bisa dicoba dulu” adalah menjaga kehormatan, tidak bisa memesrai dan menggaulinya tanpa menikahinya dulu; “haganya mahal” adalah pembelinya harus laki-laki yang juga mahal (terjaga akhlak dan kepribadiannya). Laki-laki murahan tidak akan sanggup karena tidak akan berani, malu mendapatkannya dan merasa dirinya tidak seimbang; “bergaransi” adalah orisinial, dijamin masih gadis dan belum disentuh laki-laki lain.
Adalah jelas, menutup aurat adalah menjaga diri, mensegel diri, menghormati diri, memuliakan diri. Perempuan yang menutup auratnya (dengan benar dan akhlaknya terjaga), adalah barang mahal yang tersimpan dalam etalase, terjaga dalam sebuah kotak yang tidak bisa dibuka, tersegel, tidak bisa disentuh dan harganya mahal. Sebaliknya, perempuan yang membuka auratnya (betis, paha, lengan, rambut, leher dan dada, apalagi lebih dari itu) adalah “barang obralan” yang murah, tidak perlu repot-repot ingin membukanya karena ia sudah terbuka (tidak ditutup), silahkan bebas menatap dan menyentuh-nyentuhnya (dalam kebebasan pergaulan dan persahabatan),  “merasakannya” (dalam kemesraan pacaran) dan menikmatinya dengan berzina yang sekarang sudah umum dari anak SMP, SMA, mahasiswa hingga yang sudah bersuami. Kalau sudah tidak suka lagi atau tidak cocok, boleh tidak jadi memilikinya. Jadilah, ia barang bekas alias sampah. Barang bekas tentu tidak berkualitas, murah, karena sudah dipakai orang.
Mengapa perempuan yang seharusnya mahal menjadi murah? Kata Nabi, karena hilangnya rasa malu: “Al-hayu-u minal iman” (malu itu sebagian dari iman). “Iman itu ada tujuh puluh cabang dan malu adalah salah satunya” (HR. Muslim). “Segala sesuatu ada penegurnya (penjaganya), dan penegur hati adalah rasa malu!” Sangat menyedihkan, bila dulu perempuan malu kelihatan auratnya, sekarang malah bangga mempertontonkannya. Maka berbaju ketat menjadi mode, bercelana pendek berarti gaul, dan menonjolkan payudara adalah kebanggaan. Rasa malu hilang dari perasaan perempuan. Bila perempuan sudah kehilangan rasa malu, itu berati kehancuran negara, masyarakat dan keluarga. Maka benarlah, “perempuan membuka auratnya dalam kehidupan sosial adalah salah satu sumber kerusakan moral seksual masyarakat, termasuk dalam masyarakat Muslim.” Dan iblis pun pernah berkata: “Perempuan adalah alat senjataku yang paling ampuh untuk menyesatkan anak adam. Ia seperti anak panah. Sekali kulepaskan dari busurnya, jarang meleset!”
Sehubungan dengan ilustrasi barang mahal tadi, ada beberapa pertanyaan:
(1) Bagaimana dengan perempuan yang berkerudung menutup auratnya tapi tidak menjaga akhlaknya, bebas pacaran, bermesraan dan banyak disentuh-sentuh apalagi sudah tidak perawan? Ia adalah “barang mahal” yang palsu, aslinya murah bungkusnya pun murah, hanya simbol sehingga gampang dibuka dan dicoba. Ia barang tipuan yang tanpa sadar sedang menipu dirinya sendiri.
(2) Bagaimana dengan perempuan yang merasa tidak perlu menutup aurat yang penting bisa menjaga diri sehingga tetap menganggap dirinya perempuan terhormat? Kalau benar-benar bisa menjaga diri, ia adalah barang mahal yang diobral. Barang bagus yang diobral tetap saja lebih murah dan lebih rendah nilainya dari barang mahal yang tidak diobral.
(3) Bagaimana dengan perempuan yang mengatakan: “Ah, yang berkerudung juga banyak yang kelakuannya parah, mendingan begini, gak berkudung tapi punya prinsip”? Itu artinya menutupi keengganannya dengan kesalahan. Lain kata, lari dari satu kesalahan dan bersembunyi dalam kesalahan yang lain.
(4) Bagaimana dengan perempuan (juga laki-laki) yang berusaha mengutak-ngatik pengertian “aurat” dengan logikanya kemudian berkesimpulan menutup aurat itu tidak perlu? Apapun argumennya, kalau ia laki-laki, ia sedang memaksakan keinginannya agar perempuan menjadi barang murah atau murahan. Kalau ia adalah perempuan, ia sedang memaksa-maksakan dan memperkosa diri dan kaumnya agar harganya murah dan murahan.
(5) Bagaimana dengan pemikir, ulama bahkan ahli tafsir yang mengatakan menutup aurat itu tidak perlu, karena pengertian “sebenarnya” tentang aurat (ditinjau dari bahasa Arab, ulumul Qur’an, ilmu tafsir, ilmu hadits, sejarah dsb) bukanlah yang secara konvensional difahami selama ini? Apapun argumennya, secanggih apapun analisisnya, ia sedang melegitimasi penolakannya pada perintah Tuhan dan tuntunan Nabi dengan ilmu dan pikirannya berdasarkan hawa nafsu ilmu agamanya (ini paling ironis dan paling berat pertanggungjawabannya di akhirat kelak). Ingat, ilmu yang tidak bermanfaat adalah ilmu yang tidak menumbuhkan kesadaran malah menjadi penolakan pada kebenaran dan perintah Tuhan sendiri.
Perintah agama begitu masuk akal, rasional dan sangat jelas untuk memuliakan kaum perempuan. Menghadapi perintah Tuhan hanya satu: “Sami’na wa atha’na” (Kami dengar dan kami taat) bukan dengan diskusi dan analisis. Ilustrasi-ilustrasi di atas hanya untuk menguatkan bahwa perintah agama sebenarnya berlandaskan akal sehat agar manusia mampu menangkap kebenaran, menyadarinya dan melaksanakannya.  Tapi, tentu saja, apakah ingin menjadi perempuan mahal atau perempuan murah berpulang pada diri masing-masing. Silahkan memilihnya sendiri. Bebas-bebas saja kok. Mau sadar atau tidak kitalah yang menentukan!! Mau selamat atau celaka kelak di akhirat kitalah yang menanggungnya. Mengapa manusia banyak yang merasa nyaman dalam kesalahan dan ketaksadaran? Karena Tuhan tidak langsung menghukum setiap dosa dan pelanggaran. Dia masih memberikan waktu kepada kita untuk berfikir dan berubah. Itulah sifat Ar-Rahman dan ar-Rahim-Nya, kasih sayang-Nya yang tiada tara pada hamba-hamba-Nya sebelum celaka di akhirat kelak. Masihkan kita akan menyia-nyiakan kesempatan padahal hidup hanya satu kali? Wallahu ‘alam!!

kumpulan kata" bijak dan kocak,,,,



1. Uang bukan segalanya.
Masih ada Mastercard dan Visa.

2. Kita seharusnya menyukai binatang.
Mereka rasanya lezat.

3. Hematlah air.
Mandilah di bawah shower bersama kekasih kita.

4. Di belakang setiap pria sukses ada seorang wanita hebat.
Di belakang setiap pria yang tidak sukses ada dua.

5. Cintailah tetangga.
Tetapi jangan sampai tertangkap basah.

6. Orang bijaksana tidak menikah.
Setelah menikah mereka menjadi bijak sana dan bijak sini.

7. Cinta itu photogenic.
Dia memerlukan tempat gelap untuk berkembang.

8. Pakaian itu adalah pagar pelindung.
Pagar seharusnya melindungi tanpa menghalangi pemandangan yang indah.

9. Semakin banyak belajar, semakin banyak yang kita tahu.
Semakin banyak yang kita tahu, semakin banyak yang kita lupa.
Semakin banyak yang kita lupa, semakin sedikit yang kita tahu.
Jadi kenapa kita sibuk belajar ?

10. Masa depan tergantung pada impian kamu.
Maka pergilah tidur saja sekarang !

11. berlatih membuat kita menjadi sempurna,
tapi tidak ada manusia yang sempurna,
jadi buat apa kita susah payah berlatih?

12. PEKERJAAN SEBERAT APAPUN AKAN TERASA RINGAN APABILA TIDAK DIKERJAKAN...

13. belajar buat kita pinter
pinter buat kita sukses
sukses buat kita kaya
kaya buat kita sombong
sombong di benci oleh tuhan
MAKANYA KITA GA USAH BELAJAR!!..

14. Banyak Hapal = Banyak Lupa
Sedikit Hapal = Sedikit Lupa
jadi mending, Ga Hapal = Ga da yg Lupa

15. View Post
tambahan gan,
blajar itu pake buku, buku itu dari kertas, kertas dari kayu..
mari kita dukung anti global warming dengan tidak blajar menggunakan buku,..wkwkw

16. wanita cantik bukan menjadi jaminan kehidupan kita menyenangkan
apalagi yang jelek....

17. View Post
"Cewe Cantik Ngga Ada Yang Jomblo"
"Cewe Jomblo Ngga Ada Yang Cantik"

18. Cantik itu relevan
tapi
Jelek is ABSOLUT!

19. ga belajar ya bego,,,
kalo bego ya ga sukses,,
kalo ga sukses ya miskin,, kalo miskin ya hina,,
kalo hina ya di benci tuhan dn manusia,,
makanya belajar,,,

20. cantik itu relatif
tergantung letak kamera dan intensitas cahaya

21. buat cewek2 kalo cari cowo itu liat dari HATI nya
HArta dan properTI

23. cw cantik itu ga selalu lihat co dari tampang nya, melainkan dari kePRIBADIAN nya.
mobil PRIBADI, vila PRIBADI, pesawat PRIBADI !!

24. cinta itu buta
buta itu mata
mata itu bulat
bulat itu telor
telor itu kuning
kuning itu e'ee
berati, cinta itue'ee

25. Banyak baca jd banyak bingung,
Banyak bingung jd banyak tanya,
Banyak tanya jd ngesein orang,
kesimpulan : Banyak baca jd ngeselin orang !

26. "belajar supaya pintar"
"pintar supaya kerja"
"kerja supaya kaya "
"kaya supaya kikir"
"kikir masuk neraka"
"ngapain kita belajar?"

27. "UANG ITU BUKAN BUKAN SEGALA2NYA...
"TAPI SEGALA2NYA BUTUH UANG...'

28. kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.
jadi
kebohongan adalah kejujuran yang tertunda.

29. no men no women
no women no love
no love no children
no children no school
no school no homework
no homework No Problem!!

30. "Cowok makin kaya, makin nakal"
"Cewek makin nakal, makin kaya"

Dasar ,Rumah Sakit Berengsek !

Setiap rumah sakit, dapat dipastikan memiliki aturan.   Aturan-aturan ini biasanya dimaksudkan untuk atau bertujuan agar para pasien yang dirawat dirumah sakit tersebut dapat lekas sembuh.   Lekas sembuh disini mengandung pengertian bahwa proses pengobatan atau terapi yang tengah dilakukan  benar-benar dapat dilaksanakan dengan baik.


Proses pengobatan atau rawat inap yang diselenggarakan oleh pihak rumah sakit, tentu saja akan dilakukan seefisien mungkin, dengan tujuan sang pasien dapat  cepat sehat kembali.   Itulah sebabnya, setiap rumah sakit akan menetapkan jam berkunjung atau waktu besuk yang diperbolehkan bagi keluarga dan handai tolan yang ingin menengok pasien yang dirawat.
Terbatasnya waktu besuk, memang dibuat sedemikian rupa sehingga perawatan yang tengah dilakukan oleh pihak rumah sakit dapat berjalan sesuai dengan  rencana dan pertimbangan medis lainnya.   Sekali lagi disini tentunya bertujuan untuk atau agar sang pasien dapat cepat pulih kesehatannya, tidak terganggu oleh kunjungan keluarga dan atau sahabat serta handai tolan.
Dua minggu lalu saya mengunjungi sebuah rumah sakit di Jakarta Pusat untuk membesuk kerabat yang orang tuanya tengah dirawat disitu.   Begitu keluar dari lift pada lantai dimana orang tua kerabat saya itu dirawat, saya berjumpa dengan beberapa keluarga dekatnya.   Saya dan isteri langsung menyapanya seraya menanyakan bagaimana kondisi sang pasien.   Seorang keluarga dekatnya langsung mengatakan kepada saya bahwa mereka belum dapat kesempatan untuk melihatnya.   Waktu saya tanyakan kenapa, maka langsung saja dia nyerocos berkata :” biasa, ini rumah sakit kan berengsek”.   Masak kita dilarang masuk untuk menjenguk sebentar saja, sambungnya.   Lho, kenapa, saya t anyakan lagi.   Itu lho, katanya waktu berkunjung sudah habis.   Kita juga tahu, kan ada tulisannya besar-besar diluar pintu masuk tadi.   Masak kita telat sedikit aja nggak boleh masuk, dasar Rumah Sakit Brengsek !   Mustinya ada pengertian dong, saya kan keluarganya masak nggak boleh besuk?!   Di Rumah Sakit lain boleh koq !   Walaupun kita datang diluar jam besuk juga di Rumah sakit A dan juga di Rumah Sakit B kita selalu boleh menjenguk pasien, asal minta ijin.   Rumah Sakit ini aja yang lain dari yang lain.   Iya kan , Iya kan Bu, di Rumah Sakit itu kan boleh ya masuk, walaupun diluar jam besuk ? Katanya lagi meminta bantuan  temannya yang datang bersama ,untuk meyakinkan saya.   Kalau saya terus berdiri disitu, pasti orang tadi itu tidak akan berhenti ngomel.   Segera saja saya menyingkir, sambil pura-pura bertanya kepada suster yang dekat disitu untuk sekedar menanyakan kondisi dari orang tua kerabat saya tersebut.   Sementara saya masih terheran-heran dengan masalah “berengsek” itu.   Siapa yang sebenarnya berengsek?  Dia atau Rumah Sakit?   Persepsi dan pendapat seperti ini sudah menjadi lumrah di banyak kalangan.   Usaha penegakkan aturan dipersepsikan sebagai “berengsek”
Begitulah kenyataan yang ada.   Bila satu rumah sakit yang menegakkan aturan dengan baik, pasti akan dibilang berengsek.   Sebaliknya, bila ada rumah sakit yang tidak tahu aturan akan dibilang baik sekali, dan penuh pengertian dan lain sebagainya.   Tidak jauh berbeda dengan sektor atau bidang lain yang berkait dengan peraturan dan upaya-upaya penegakkannya.
Bila ada seorang Polisi yang tidak mau diajak “damai” dengan uang, maka pastilah sang Polisi itu akan disumpah serapah sebagai polisi yang berengsek.   Demikian pula , ada seorang Polisi yang dianggap “berengsek” karena melarang orang menyeberang jalan, dan memerintahkan orang tersebut menggunakan jembatan penyeberangan, untuk menyeberang jalan.
Ada lagi : Wah, Kepala RT itu berengsek sekali, kata seorang pengendara motor, masak kita naik trotoar aja nggak boleh ?   Masak kita jalan berlawanan arah dikit aja dilarang?   Kita kan jalannya dipinggi-pinggir aja, dasar sok tau tuh dia ! Jalan ini kan lebar ?!
Banyak lagi contoh-contoh lainnya.
Begitulah , mayarakat kita saat ini sebagian besar sudah memiliki sikap yang seperti itu.
Lalu bagaimana ?   Yang pasti, memang nantinya kita akan tidak tau lagi  mana yang benar dan mana yang salah ?!
Inilah kemajuan yang paling mutakhir dari masyarakat kita.

Sunday, June 12, 2011

Polisi Sandera dan Perkosa Gadis

Ebony, nama samaran sang cewek, masih terbaring lemas di ruang perawatan Rumah Sakit Anutapura, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (5/5). Cewek asal Pamona Utara, Kabupaten Poso ini telah dianiaya dan disekap oleh dua oknum polisi yang bertugas di Polres Poso.

Kegadisan Ebony pun direnggut oleh dua polisi berpangkat Brigadir satu, masing-masing Briptu LK dan Briptu YTP. Ebony membeberkan peristiwa pahit yang menimpanya. Kejadian bermula pada 28 April 2010 lalu, ketika korban pergi dari rumahnya karena ingin merantau ke Malaysia.

Korban yang tidak memiliki uang, berusaha meminjam dari temannya dengan cara janjian bertemu di sebuah penginapan di kota Poso. Naasnya, baru beberapa saat bertemu dengan temannya, tiba-tiba datang sejumlah petugas polisi merazia tempat penginapan.

Ebony dan temannya pun diperiksa karena diduga sebagai pekerja seks komersial. Polisi kemudian mengamankan Ebony. Anenya, Ebony bukannya dibawa ke kantor polisi melainkan ke pos polisi yang tempatnya berjauhan dari lokasi razia. Di tempat inilah Ebony dipaksa melayani nafsu birahi kedua oknum polisi tersebut.

Ebony tidak bisa melawan karena diancam. Sejak itulah Ebony disandera selama satu bulan dan melayani nafsu bejad kedua tersangka itu. Bukan hanya diperkosa, Ebony juga mendapat penganiayaan, seperti dipukul, ditendang dan ditelanjangi.


Tidak tahan dengan perlakuan ini, Ebony pun mencari cara hingga akhirnya kabur dan melaporkan kejadian ini ke polisi. Kepala bidang humas Polda Sulteng Ajun Komisaris Besar Polisi Irfaisal Nasution membenarkan adanya kasus penganiayaan oleh dua bawahannya di wilayah hukum polres setempat.

Namun Irfaisal membantah kalau anak buahnya telah melakukan pemerkosaan. Menurutnya kedua oknum polisi itu sudah ditahan dan kini menjalani pemeriksaan intensif di polres setempat.(IDS/AYB)

Friday, June 10, 2011

MALING KECIL DIADILI MALING BESAR DILINDUNGI

Penguasa Yang Terganggu Panca Inderanya


Sistem peradilan saat ini tidak seimbang dan malah berat sebelah. Faktanya tindak kriminalitas bagaimana bentuknyapun kini merajalela. Para tersangkanya bukan lagi orang – orang kecil yang mencoba mengisi perut sehingga terpaksa berbuat kejahatan, tetapi orang – orang besar yang didalamnya mencakup para pejabat pemerintahan yang melakukan suatu kejahatan sampai menyengsarakan rakyat. Tragis memang ketika seharusnya mereka menjadi tauladan dan menjadi orang tua yang membimbing serta melindungi rakyatnya tapi malah menjerumuskan rakyat itu sendiri. Mereka mencuri serta memakan uang rakyat untuk kepentingannya sendiri dan bukan untuk memfasilitasi rakya,t padahal tidak sedikit mereka di gaji, banyak uang yang lebih daripada cukup untuk membiayai kehidupannys serta menafkahi keluarganya. Tetapi mengapa mereka masih saja melakukan tindak korupsi? Hal itu semata mata karena kerakusan mereka dan kesewenang – wenangan terhadap kekuasan yang dimiliki. Atau bisa juga karena mata hati mereka sudah terlalu terbeli dengan uang sehingga merteka tidak lagi peka terhadap permasalahan – permasalahan sosial. Mereka acuh terhadap penderitaan rakyat yang jelas – jelas terpampang di depan mata mereka serta tidak mendengar jeritan – jeritan rakyat. Entah tuli pendengarannya atau tidak mau mendengar. Pendengaran mereka digunakan untuk mendengar hal – hal yang dapat menguntungkan mereka saja. Tapi diluar daripada itu mereka mendadak tuli. Tuli yang dibuat – buat seakan mereka tidak pernah mengetahui apa – apa padahal sangat jelas kebisingan terjadi. Mungkin mereka perlu alat pendengaran agar telinga mereka menjadi baik kembali fungsinya. Mereka para pemimpin bukanlah orang – orang yang bodoh melainkan kaum intelektual yang mengenyam pendidikan tinggi sampai ke luar negeri tetapi otak mereka yang pintar di belokan fungsinya dan membentuk sikap serta sifat yang bodoh. Mereka tidak lagi memanfaatkan kecerdasan mereka untuk menangani kemiskinan rakyat tapi bersusah payah memutar otak untuk bagaimana caranya memperkaya diri mereka sehingga tanggungjawab utama mereka terabaikan. Bukankah itu suatu hal yang mubazir ketika mereka tidak menyadari kekayaan yang sebenarnya akan diperoleh saat mereka berbuat kebaikan dan bukan kezholiman. Kekayan hati yang balasannya berupa kekayaan amal untuk bekal saat sudah tiba waktunya menghadap ilahi. Melihat realisasi yang ada panca indera para penguasa tersebut menjadi tidak normal katika sudah dihadapkan dengan uang. Mata hati yang tertutup. Telinga yang Tuli. Ucapan yang tidak membuktikan janji – janji mereka. Serta tindakan yang semena – mena. keadaan sosial saat ini diketahui bahwa kejujuran telah menjadi sesuatu yang langka. Sudah jarang atau mungkin tidak ada lagi pemimpin yang jujur. Pemimpin yang melaksanakan amanat rakyat.

Maling Kecil yang Di Besar – Besarkan
Negara Indonesia adalah negara hukum. Pernyatan tersebut tertuang dalam Undang – Undang. Tapi hukum yang seperti apa yang selama ini di terapkan? Itu yang menjadi pertanyaan. Ketika terdapat kasus maling kecil dampaknya akan tetap besar bahkan terlampau besar untuk kriminalitas sekecil itu. Bahkan masyarakat sendiri yang akan mengadili mereka para pelaku kejahatan sehingga timbul istilah main hakim sendiri. Bagaimana bisa orang yang dengan kasus “mencuri sendal jepit” misal, akan di adili oleh masyarakat berupa bulan – bulanan akibat dari kemurkaan mereka. Setelah di adili seperti itu bahkan ada juga kasus yang sampai membakar hidup – hidup pelaku maling. Begitulah sistem hukum pada masyarakat. Sangat sepele ketika yang menjadi objek pencurian hanya berupa “Sendal Jepit” tapi mereka para penguasa yang mencuri uang rakyat sampai pada bermilyar – milyar rupiah mendapat penangguhan penahanan bahkan lepas dari jeratan hukum. Kalaupun harus masuk penjara mereka akan terjebloskan ke penjara yang fasilitasnya standar hotel bintang lima. Bertelevisi. Ber-AC. Ber-Toilet bersih. Dan mereka dapat mengendalikan hukum dengan uang yang mereka miliki. Jaksa dan hakim yang tidak lagi adil. Terbayang apabila mereka para koruptor di adili masyarakat. Caci, maki, sumpah serapah, hantaman kekesalan, ludah, hajar, tinju sampai bakar hidup – hidup akan mereka alami. Itu sangatlah pantas apabila melihat dari apa yang telah mereka lakukan. Luapan kekesalan serta murka masyarakat yang teramat mengutuk mereka merupakan hal yang amat sangat wajar. Kasus lainnya yang telah banyak orang ketahui adalah nun jauh disana seorang nenek - nenek berusia lebih diatas 50 tahun yang hanya memungut tiga buah kakao menerima hukuman satu setengah bulan penjara. Memang hanya tahanan kota tapi jika kita melihat dari sisi kacamata lain itu menjadi hal yang sangat tidak adil karena nenek tersebut bahkan tidak mencuri dan hanya memungut buah yang jatuh ke tanah tapi bandingkan dengan penguasa yang korupsi dengan nominal yang tidak sedikit hanya mendapat hukuman penangguhan tahanan. Itu bukanlah sebuah hukuman malah. Apalah artinya tiga buah kakao yang apabila di rupiahkan hanya berkisar dua ribu rupiah dengan uang rakyat yang di korupsi sampai bermilyar – milyar rupiah. Kasus lainnya ketika dua orang bapak – bapak yang dipergoki mencuri buah semangka. Konsekuensi apa yang mereka peroleh? Di hajar habis – habisan sampai di laporkan kepada polisi. Mereka merintih – rintih meminta maaf tapi tidak didengarkan. Mereka yang tidak sama sekali mengerti hukum masuk ke dalam ruang persidangan tanpa dampingan seorang pengacara. Bagaimana bisa mereka menyewa pengacara sedangkan untuk mengisi perut saja susah. Tragis bukan apalagi melihat ancaman hukuman yang akan mereka peroleh tidak tanggung – tanggung, lima tahun penjara. Padahal diluar sana mereka masih mempunyai tanggungjawab kepada keluarga mereka. Mereka mempunyai anak istri yang entah bagaimana hidupnya nanti ketika tulang punggung keluarganya masuk kedalam penjara. Seperti itulah apabila hukum masyarakat telah berbicara, tidak mengenal kata kompromi, tidak pandang bulu, status sosial, derajat, bahkan usia. Lain halnya dengan ketika uang yang berbicara. Koruptor yang dengan bukti kongkrit tertuju padanya lolos dengan sangat licin dari jeratan hukum. Koruptor yang telah dijadikan sebagai tersangka bukannya di adili malah di jadikan anggota DPR RI dan tiba – tiba lepas begitu saja dari hukuman yang seharusnya diterimanya. Ada apa dengan sistem hukum di negara ini? Maling kecil diadili dengan begitu seadil – adilnya tetapi maling besar dilindungi. Semua itu tidak terlepas dari uang sehingga kunci peradilan ada di tangan mereka sendiri. Keadilan menjadi barang yang sangat mahal untuk maling kecil dan sangat murah untuk maling

Tuesday, June 7, 2011

Indahnya Indonesia kita


PESONA alam yang unik dan indah ini, berikut aneka kegiatannya dapat dinikmati wisatawan saat Gunung Merapi "aktif. normal". Pada saat ada peningkatan kegiatan memang juga ada peningkatan sajian keindahan namun tentu menyimpan bencana. Karenanya : nikmatilah keindahan Gunung Merapi tanpa mengabaikan bahayanya.




Gunung Merapi mempunyai ketinggian 2968 m dari permukaan laut dan terletak lebih kurang 25 km dari Yogyakarta. Daerah ini termasuk propinsi Jawa Tengah. Gunung Merapi terbentuk pertama kali sekitar 60.000-80.000 tahun yang lalu. Namun sejarah aktivitasnya baru mulai diamati dan ditulis sebagai dokumen sejak tahun 1791. Puncak Merapi menjanjikan daya pikat untuk menikmati keindahan matahari terbit pada pagi hari dengan pemandangan alami dari jajaran Gunung Ungaran, Telomoyo dan Merbabu. Gunung Merapi dan sekitarnya menawarkan wisata gunung api seperti udara yang sejuk, lintas alam, keindahan kubah lava yang masih aktif.

Gunung Merapi adalah sebuah gunung berapi yang masih sangat aktif hingga saat ini. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Letaknya cukup dekat dengan Yogyakarta dan masih terdapat desa-desa di lerengnya sampai ketinggian 1700 m. Bagi masyarakat di tempat tersebut, Merapi membawa berkah material pasir, sedangkan bagi pemerintah daerah, Gunung Merapi menjadi obyek wisata bagi para wisatawan.

Di bulan April 2006, mulai muncul tanda-tanda bahwa Merapi akan meletus kembali, ditandai dengan gempa-gempa dan deformasi. Pemerintah daerah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta sudah mempersiapkan upaya-upaya evakuasi. Intruksi juga sudah dikeluarkan oleh kedua pemda tersebut agar penduduk yang tinggal di dekat Merapi segera mengungsi ke tempat-tempat yang telah disediakan.



Sejarah Geologis

Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di bagian selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava.

Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan besarnya di tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu. Diperkirakan, letusan tersebut menyebabkan kerajaan Mataram Hindu harus berpindah ke Kediri dan memberikan peluang bagi para Muslim untuk menjadi penguasa. Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang.

Aktivitas Gunung Merapi dicirikan oleh magma yang keluar perlahan dari dalam tubuh hung api dan menumpuk dipuncak hingga berbentuk kubah lava dengan volume 0,9 juta m kubik lebih. Dikubah lava dan sekitarnya, gas vulkanik dan uap air dimanifestasikan sebagai lapangansolfatar/fumarol. Puncak Garuda merupakan produk lava yang menyerupai burung garuda, yang merupakan titik tertinggi Gunung Merapi dan merupakan lokasi untuk melihat kubah lava yang masih aktif. Bagi pecinta alam/vulkanologi dapat berkemah di dataran yang berlokasi didekat puncak tersebut.

Jalur Merapi

Puncak Gunung Merapi dapat dijangkau melalui dua jalur pendakian yaitu jalur utara dari desa Plalangan Selo dengan sekitar 1800 m, menuju Selokopo Ngisor, Selokopo Nduwur, Gajah Mungkur, Pasar bubardan Puncak serta jalur pendakian selatan dari desa Kinahrejo. Pendakian dari arah utara merupakan jalur yang disarankan karena mempunyai lereng yang lebih landai. Aktivitas Gunung Merapi akhir-akhir ini mengarah ke selatan sampai barat juga mendukung jalur utara sebagai jalur yang lebih aman.

Di daerah Kinahrejo sekitar 1 km di sebelah barat Bebeng Kaliadem merupakan pintu gerbang pendakian ke puncak Merapi dari jalur selatan.

Di lereng Barat Gunung Merapi terdapat Pos Babadan yang berada pada 1278 m. Dari Pos Babadan dapat dilihat morfologi Puncak Merapi yang terjal dengan kubah lava aktifnya. Pada saat aktif suara-suara guguran lava terdengan cukup jelas. Pos ini dilengkapi bangunan perlindungan "Gua" berbentuk T seluas 90 m persegi. Gua ini dibangun tahun 1930 yang dilengkapi dengan ruang pengamatan, temapat tidur permanen, dan fasilitas air. Gua ini berfungsi sebagai ruang penyelamatan dan pengamatan sementara pada saat terjadi letusan. Pada sat ini Gua tersebut dimanfaatkan sebagai ruang pemantauan menggunakan alat tilt meter dan gravitasi. Jurangjero terletak dilereng Barat Merapi antara pos pengamatan Ngepos (dilengkapi menara setinggi 20 m) dengan puncak merapa.

Di lereng utara Merapi terdapat beberapa obyek wisata yang menarik seperti air terjun "Kayang" setinggi 50 m di Desa Wonolelo. Air ini berasal dari Tuk Sanga (mata air sembilan) di dusun Windu Kidul lereng Gunung Merbabu. Bagi pecinta alam yang ingin berkemah terdpat arena kemah yang berlokasi di atas air terjun tersebut. Disamping Pos Pengamatan Jrakah yang terletak di lereng Gunung Merbabu merupakan Pos yang sangat baik untuk beristirahat dan melakukan persiapan sebelum mendaki puncak Merapi. Pos Selo juga terletak di lereng Gunung Merbabu dapat dijangkau dengan berjalan kaki sekitar 15 menit dari Kota Kecamatan. Pos ini menawarkan panorama Gunung Merapi dan Merbabu yang indah


Awan Panas Lava Pijar 



Awan Panas guguran (wedus gembel) ataupun guguran lava pijar merupakan manifestasi dari aktivitas gunung api yang sangat berbahaya. Dari kejauhan aktivitas Merapi yang berupa wedus gembel dan guguran lava pijar dan keadaan cuaca terang sangat indah untuk dilihat. Bebarapa lokasi dapat digunakan sebagai tempat aman bagi yang ingin menyaksikan aktivitasnya seperti pos-pos pengamatan gunung api yang tersebar dilereng sekitar Gunung Merapi.
Bukit Turgo Dan Plawangan

Bukit ini menawarkan pemandangan yang indah dan olah raga yang berhubungan dengan alam dan keilmuan. Olah raga lintas alam melalui hutan Turgo dan Plawangan serta pengamatan terhadap endapan hasil letusan masa lalu yang tersingkap di sepanjang jalan setapak merupakan aktivitas yang menarik di daerah ini. Bukit Turgo dan Plawangan termasuk dalam batuan Merapi tua dan berumur sekitar 40.000 tahun. Bagian barat Bukit Plawangan termasuk daerah yang terkena awan panas "wedus gembel".



Keterangan Gambar : Peta Wisata Bukit Turgo Plawangan







Gardu Pandang

Terletak di tepi sungai Boyong pada ketinggian sekitar 800 m dari permukaan laut dan terletak diantara Bukit Turgo dan Plawangan. Selain tempat untuk melihat pemandangan ke arah puncak Gunung Merapi, di sekitar lokasi ini juga dapat diamati endapan awan panas "wedus gembel" hasil letusan Nopember 1994. Wisatawan yang menikmati pemandangan gardu ini perlu memperhatikan tingkat aktivitas Gunung Merapi karena daerah ini termasuk dalam daerah rawan bencana.

Wisata Kaliadem

Bumi perkemahan dan arena panjat tebing di Bebeng Kaliadem dikemas sebagai daerah untuk melihat Gunung Merapi dari sisi tenggara. Di lokasi ini juga tersedia pendapa yang teduh untuk mengagumi Gunung Merapi bagi pengunjung yang ingin beristirahat sejenak. Di samping itu Kaliadem merupakan salah satu pintu gerbang ke puncak Merapi dari jalur selatan.






Wisata Kaliurang

Menawarkan taman rekreasi seluas 10.000 m persegi. arena bermain anak dengan cuaca yang sejuk. Patung beberapa jenis hewan, ayunan, kolam renang mini dan lain-lain merupakan fasilitas pelengkap yang dapat dimanfaatkan sebagai arena lomba untuk anak-anak. Tlogo Putri merupakan kolam renang dengan air alami dari sumber air di lereng Bukit Plawangan. Wisatawan dapat berenang bersantai dan melihat desa yang terletak dibawahnya serta rimbunnya taman Perhutani. Tlogo ini terletak di depan terminal bus Kaliurang dan dekat dengan pusat cindera mata dan jajanan khas Kaliurang. Peta wisata Kaliurang yang dilengkapi dengan jalur wisata Kaliurang dan informasi penginapan telah disediakan oleh Dinas Pariwisatar setempat

Padang Golf

Merapi Golf merupakan salah satu daya tarik wisata yang dikelola oleh PT. Merapi Golf Gelanggang. Wisata ini terletak di desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan. Arena ini mewakili lapangan golf tingkat international di atas tanah seluas 6 hektar dengan kapasitas 140 pemain. Pemandangan Gunung Merapi secara utuh dengan Bukit Turgo dan Plawangan merupakan daya pikat berolah raga disini


Daftar Pustaka :
http://www.pemda-diy.go.id/
http://volcano.und.edu/
=================================





Sebelum Bencana Tiba
Oleh: Yon's Revolta

Kampung saya berada di kaki Gunung Merapi. Ketika mendengar kabar akan meletusnya Gunung Merapi, agak cemas juga hati ini sebab saya masih ingat kejadian kira-kira sepuluh tahun yang lalu ketika Gunung Merapi “batuk” dan memuntahkan lahar panasnya. Waktu itu saya masih duduk di bangku kelas dua SMP. Saat Gunung Merapi meletus, suasanya siang berubah menjadi gelap gulita untuk beberapa jam lamanya, benar-benar gelap seperti malam saja.

Selain itu, hujan abu dan dentuman letusan begitu keras terdengar. Guru yang sedang mengajar panik waktu itu, sementara saya dan beberapa teman juga merasakan hal yang sama. Kemudian, kami keluar kelas dan buru-buru pulang ke rumah. Tak banyak angkot yang bisa ditumpangi sebab kebanyakan penuh dengan orang-orang yang hendak pulang ke rumahnya masing-masing. Ketika saya berhasil mendapatkan angkot untuk tumpangan, perjalanan begitu lambat karena lampu mobil hanya bisa menembus jarak beberapa meter saja. Maklum, hujan abu tebal menghalangi penglihatan sang sopir.

Tapi alhamdulillah, keluarga dan orang-orang di daerah saya tidak mendapat kerugian besar pasca letusan itu. Tidak sampai menghancurkan kampung saya. Justru setelahnya banyak mendatangkan manfaat. Material pasir mengalir deras disepanjang sungai Pabelan sehingga menjadi rizki tersendiri bagi penduduk. Mereka terjun ke sungai, mencari pasir yang melimpah.

Dengan berbekalkan sekop dan tenaga, mereka menaikkan pasir ke daratan. Sementara di atas telah menunggu truk-truk yang akan memasarkan pasir itu. Dengan melakukan pekerjaan mencari pasir itu, mereka mendapatkan penghasilan yang lumayan banyak, kira-kira Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu dalam sehari. Subhanallah, itulah cara Allah memberikan rizki kepada hambanya. Belum lagi, dengan meletusnya Gunung Merapi itu, abu yang keluar bisa menyuburkan tanah penduduk. Dengan begitu, tanaman menghijau dan hasil panen melimpah dan hasilnya bisa dinikmati penduduk, selebihnya bisa dijual ke pasar.

Begitulah pengalaman kira-kira sepuluh tahun yang lalu...

Kini, kita bisa mendengar kabar dari berbagai media tentang peringatan akan meletusnya Gunung Merapi. Lantas, apa yang bisa kita lakukan...?

Yang pasti, walaupun dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kita bisa memprediksi bahaya Gunung Merapi, tapi ketetapan kapan akan meletusnya hanya Allah yang punya kuasa. Kita terlalu lemah untuk mengetahui rahasia alam sekitar ini. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah mempersiapkan segala bekal sebelum bencana tiba. Jadi, kalau nanti Gunung Merapi benar-benar meletus, kita telah siap untuk mengatasinya.

Bagi yang jauh dari Gunung Merapi, mungkin tidak terlalu khawatir akan bahaya yang mengancam. Tapi, ingat bahwa kematian itu kapan pun bisa menjemput, jadi tidak ada alasan bagi kita untuk bersantai-santai dan tidak mempersiapkan amal baik untuk kehidupan kelak.

Perkembangan terakhir, banyak warga yang sudah diungsikan. Jadi, kalau sekiranya ada di antara kita yang mempunyai kelebihan harta, ada ladang amal yang bisa kita kerjakan dengan memberikan bantuan bagi para penduduk di pengungsian, apapun bentuknya. Makanan, obat-obatan, pakaian pantas pakai dan sebagainya.

Bagi para ilmuwan, fenomena ini menjadi bahan pemikiran untuk merancang teknologi yang bisa sedikit meringankan beban penduduk di sekitar lokasi Gunung Merapi, misalnya merancang rumah-rumah berbasis teknologi yang bisa memberikan rasa aman bagi penduduk di sana dari ancaman lahar panas dan bebatuan yang tersembul dari pucuk Gunung. Usaha ini diperlukan karena penduduk di sana sudah menyatu dengan alam, kampung halamannya, terasa berat jika harus mengungsi. Inilah tantangan para ilmuwan kita.

Sementara, bagi penduduk di sekitar lokasi Gunung Merapi, jika benar nantinya akan meletus. Tiada yang bisa kita lakukan selain memohon kepada Allah semoga tidak banyak kerugian yang bisa kita rasakan, tapi justru hikmah dan kemanfaatan yang nantinya bisa kita peroleh. Untuk itulah, kita perlu mengingat kembali apa yang telah difirmankan oleh Allah.

”Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun" Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS Al-Baqarah 155-157)

Semoga, kita semua menjadi orang yang senantiasa berbaik sangka kepada Allah. Bukan orang-orang yang senantiasa mengeluh dan selalu merasa kurang atas kenikmatan yang telah kita rasakan sampai detik ini.